ChanelMuslim.com – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kawasan Teluk Arab bisa menjadi terlalu panas bagi manusia untuk hidup di tahun 2100 terutama disebabkan oleh adanya pemanasan global.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada Senin lalu dalam jurnal Nature Climate Change, jika pemanasan global berlanjut pada kecepatan saat ini, Teluk Arab akan menjadi terlalu panas untuk ditolerir bagi tubuh manusia.
Jenis panas yang ekstrim telah diprediksi untuk wilayah sebelumnya, tapi hal itu tidak seharusnya terjadi sampai tahun 2200. Tetapi penelitian terbaru yang berfokus pada model iklim topografi dan kondisi daerah, meramalkan suhu panas itu akan terjadi lebih cepat dari perkiraan.
Jeremy Pal seorang profesor di Loyola Marymount University di Los Angeles yang juga penulis penelitian mengatakan kepada wartawan saat konferensi telepon bahwa “tubuh manusia mengatur suhu inti sekitar 37 derajat Celcius (98,6 derajat Fahrenheit), dan kulitnya akan menjadi pendingin pada 35 derajat C (95 F). ”
Perbedaan antara dua suhu memungkinkan manusia untuk menumpahkan kelebihan panas, terutama saat udara lembab, dalam bentuk keringat sebagai contohnya.
“Tapi ketika kombinasi dari panas tinggi dan kelembaban mencapai tingkat tertentu, tubuh tidak lagi mampu mendinginkan diri dan mulai semakin panas,” tambah Pal.
Dalam cuaca panas tanpa AC, manusia bisa bertahan tidak lebih dari enam jam sebelum tubuh mereka mulai melemah.
Transportasi, konstruksi, pertanian dan perikanan adalah di antara banyak kegiatan industri yang akan menjadi hal berbahaya dalam kondisi seperti itu, kata isi penelitian tersebut.[af/prtv]