Chanelmuslim.com- Islamophobia di negeri minoritas muslim kerap mengganggu umat Islam di sana, khususnya muslimah dengan hijabnya. Di Sydney, Australia, sekumpulan muslimah menangkal takut itu dengan membentuk grup sepeda muslimah Sydney.
Sebuah pengalaman berharga dari seorang muslimah di Sydney bernama Cindy Rahal. Beberapa tahun lalu, saat ia duduk di sebuah pusat perbelanjaan bersama saudara perempuannya, seorang lelaki tiba-tiba mendekatinya. Lelaki itu berteriak, “Kok, di sini banyak sekali muslim!”
Lelaki itu pun mengancam Cindy dengan sebuah linggis. Ia pun melampiaskan kemarahannya dengan menghancurkan barang-barang di sekitar dengan linggis yang ia pegang.
Cindy merasa begitu takut, terlebih ketika lelaki itu berdiri tepat di hadapannya. “Apa kamu pernah merasakan kerasnya linggis ini?” ancam lelaki itu yang syukurnya tidak dalam bentuk kekerasan fisik.
Peristiwa yang begitu membuat trauma Cindy terjadi pada malam Jumat. “Syukurnya, aku selamat,” kenang Cindy dengan pengalaman yang menakutkan itu.
Grup Sepeda Muslimah
Pengalaman buruk itu seperti halnya yang dialami para muslimah lain yang masih teman-teman Cindy, memberikan inspirasinya membentuk sebuah perkumpulan sederhana. Cindy dan teman-teman menyebutnya, Cycling Sydney Sisters, atau grup sepeda muslimah Sydney.
Grup sepeda ini melakukan aktivitasnya pada rutinitas pekanan. Pada hari Ahad, lebih dari belasan muslimah mengenakan pakaian olahraga khas untuk bersepeda santai berkeliling di sekitar Sydney, dari Sydney utara menuju Homebush.
Pesan yang ingin mereka sampaikan dari bersepeda bersama ini, “Kami para muslimah sama dengan wanita lain yang ada di Sydney.” Seperti itulah ungkapan Cindy penuh semangat.
Melawan Stigma Negatif tentang Islam
Seorang muslimah yang berprofesi sebagai terapi pengobatan herbal dan ibu dari empat anak ini mengatakan bahwa isu tentang terorisme yang dikaitkan dengan Islam telah benar-benar menakutkan kaum muslimin di mana pun, termasuk Sydney.
“Ketika nonton televisi, Tony Abbott pernah mengatakan, ‘Kalian harus menjadi bagian dari tim Australia,” ucap Cindy Rahal.
“Apa artinya ucapan itu?” tambah Cindy lagi. Ia menjelaskan, itu artinya ada sebagian warga Australia yang tidak termasuk dalam tim warga Australia ini.
Walaupun orang yang merasa bahwa kami seolah bukan dari warga Australia itu tergolong sedikit, tapi itu sudah sangat menakutkan para muslimah.
“Saya kerap mendapati para muslimah enggan keluar rumah hanya sekedar untuk bersantai, seperti bersepeda ini,” ucap Cindy.
Terus terang, masih menurut Cindy, kami umat Islam sudah sangat lelah menyangkal bahwa terorisme bukan dari ajaran Islam. Dan hal itu terus saja muncul melalui pernyataan para politisi di media massa, termasuk televisi.
“Nah, melalui cara grup sepeda muslimah ini, kami mencoba untuk menepis rasa takut itu di lingkungan masyarakat kami,” jelas Cindy menceritakan latar belakang terbentuknya grup sepeda muslimah itu.
Melalui grup sepeda ini, Cindy Rahal dan para muslimah lainnya seolah ingin memberikan penegasan kepada masyarakat sekitar. Bahwa, “Kami ini (para muslimah) bukan orang-orang jahat. Kami jauh dari kesan sebagai teroris. Kami juga berhak menikmati hidup nyaman di sini, dan stop kritik kami melalui apa yang kami kenakan!”
Mereka berharap, akan lebih banyak lagi wanita dari berbagai kalangan yang ikut bergabung dengan grup itu. “Silakan, dari mana pun latar belakang mereka, lintas etnik, agama, dan sebagainya. Mari gabung bersama Cycling Sisters!” tandas Cindy Rahal begitu optimis. (mh/abc.net.au)