Chanelmuslim.com-Film sebagai salah satu produk budaya harus mampu membentuk karakter bangsa terutama dalam keberagaman di Indonesia.
Dirjen Kebudayaan Dr. Hilmar Farid mengatakan film sebagai produk budaya sangat penting dalam membentuk karakter manusia.
“Peran budaya dalam membangun sebuah negara sangat penting karena nilai-nilai kehidupan yang baik akan membentuk karakter moral manusia yang baik yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu kualitas sumber daya manusia,” ujarnya saat diskusi Film dan Sastra di Museum Nasional, Sabtu (25/3).
Lebih lanjut lagi, Hilmar berharap RUU Kebudayaan bisa segera rampung agar ada aturan yang jelas.
“Semoga RUU Kebudayaan bisa segera rampung dan disahkan sehingga kita memiliki aturan yang jelas,” tambahnya.
Dalam rangka memperingati Hari Film Nasional 30 Maret 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Hari Film Nasional dan beberapa instansi pendukung lainnya menyelenggarakan acara untuk merayakan keberagaman Indonesia melalui film dan sastra pada 25 Maret 2017 di Museum Nasional. Peserta yang hadir berasal dari masyarakat umum.
Acara yang terdiri dari 2 sesi ini menghadirkan para tokoh nasional yang berkecimpung di dunia pendidikan, seni dan budaya. Sesi pertama dimoderatori oleh Hikmat Darmawan yang terkenal sebagai pengamat komik dan film serta pendiri berbagai organisasi seni dan budaya.
Tema sesi pertama yaitu Layarkan Ragam Indonesia bersama narasumber B.J. Habibie, Najelaa Shihab, Irfan Ramli dan Dr. Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan.
Najelaa Shihab menambahkan telah banyak cara dilakukan untuk terus memperbaiki kualitas manusia dengan pemberdayaan melalui pendidikan seperti pembaruan terhadap kurikulum di sekolah, tetapi pendidikan melalui film adalah potensi besar yang harus segera diterapkan.
Bagi Irfan Ramli, film adalah kejujuran, kesadaran dalam berkeputusan dan dekat dengan penikmatnya perlu sekali adanya pengamatan mendalam terhadap cerita dan tokoh.
“Menurut saya, sebuah film atau produk harus berkualitas, paham besarnya biaya untuk mencapai kualitas tersebut, dan produknya datang tepat waktu, tidak terlambat dan tidak terlalu cepat,” ujar B.J. Habibie.
Selain itu, B.J. Habibie mengatakan bahwa manusia makin banyak dan pada setiap manusia punya hak dan kewajiban. Namun sayangnya, banyak yang hanya berteriak hak tetapi lupa pada kewajiban. Semua berkaitan dengan budaya dan kepentingan, terlebih sekarang teknologi sudah maju. Segala informasi menjadi mudah dan cepat.
B.J. Habibie juga meresahkan adanya kecenderungan perubahan yang begitu cepat. Layar lebar bisa saja segera ditinggalkan karena Youtube semakin digandrungi terlebih bisa diakses dengan smartphone. Maka harus ada perubahan cepat terutama pada dunia perfilman.
“Saya biasa menyebutnya accelerate evolution, perubahan cepat. Perlu segera dibangun pusat kebudayaan agar fokus berinovasi menghadapi perubahan tersebut,” pesan B.J. Habibie di akhir acara.(Winda/ind)