Chanelmuslim.com- Beberapa akun dari aktivis pro Palestina terus mengalami pemblokiran dari Facebook (Fb), dua di antaranya sudah dihapus secara permanen.
Minggu lalu, admin yang menangani Fb berbahasa Arab dari Pusat Informasi Palestina (PIC) menyatakan bahwa 10 akun telah diblokir, 7 dihapus secara permanen, dan 3 dinonaktifkan sementara. Padahal, PIC memiliki jutaan follower.
Respon dari Fb hanya menyatakan, “Akun Anda telah dinonaktifkan secara permanen berdasarkan aturan standar Fb. Karena itu, kami tidak bisa mengaktifkan kembali karena beberapa alasan.”
Ketua PIC, Yahya Abu Hassan, menyatakan bahwa aturan standar Fb yang diungkapkan hanya dalih saja.
“Apa pun standarnya, pemilik akun tetap sebagai pihak yang dikalahkan, baik secara hukum maupun lainnya. Ini secara jelas membuktikan bahwa Fb berperan sebagai pedang yang menebas segala konten yang dinilai membahayakan pihak Israel. Cara Fb ini menunjukkan sensor yang semena-mena,” jelas Yahya.
Pada Senin lalu (17/10), Fb dari PIC berbahasa Inggris yang diikuti 200 ribu responden, konten videonya dihapus pihak Fb dengan dalih melanggar sensor.
“Jadi semua yang dimuat berupa kisah, berita, gambar, animasi, video eksklusif tentang Palestina hilang begitu saja,” ucap admin PIC, Rami Salam.
Padahal, masih menurut Rami Salam, konten video memuat kisah inspiratif tentang seorang sarjana Palestina yang menentang pendudukan Israel walaupun sambil berdagang bunga.
“Kisah nyata ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi untuk aktivis Palestina bahwa selalu ada harapan dalam konsistensi melawan kesewenang-wenangan Israel,” tamah Rami Salam.
Pada September lalu, diberitakan bahwa sejumlah akun aktivis Palestina mengalami pemblokiran. Di antara mereka adalah empat editor dari agen berita Shehab yang memiliki koresponden 6,3 juta orang di Fb. Juga tiga pelaksana dari agen berita Quds yang memiliki 5,1 juta responden.
Para aktivis Palestina melakukan protes melalui jaringan media sosial dengan membuat hashtag #FbcensorsPalestine. Responnya, sekitar sepuluh ribu responden memberikan dukungan.
Dalam tekanan seperti itu, Fb memohon maaf dan mengaktifkan kembali sejumlah akun. Para aktivis menilai, sudah ada kesepakatan khusus antara Fb dengan Israel.
Dari kasus itu, delegasi Fb bertemu dengan Menteri Hukum Israel, Ayelet Shaked dan Menteri Keamanan Publik, Gilad Erdan untuk melakukan kerjasama dalam mencegah “aksi teror dan pembunuhan”. Hal tersebut disampaikan Shaked kepada media.
Namun, penanggung jawab PIC berbahasa Arab, Bayan Muhammad, tetap bersemangat untuk terus berusaha dengan mengotak-atik akun baru di media Fb sebagai alat perjuangan rakyat Palestina.
Sementara para aktivis lainnya sedang berusaha mencari media alternatif yang lebih memberikan kebebasan dalam berpendapat. (mh/aljazeera)