ChanelMuslim.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik distribusi vaksin Covid-19 yang tidak merata di seluruh dunia. Dia mengatakan pada hari Selasa bahwa Turki akan menawarkan vaksinnya sendiri ke seluruh dunia setelah dikembangkan sepenuhnya.
Erdogan memberikan komentarnya dalam video yang dikirimkan ke PBB terkait pengembangan pendanaan di masa Covid-19. Dia menunjukkan bahwa 100 negara di seluruh dunia belum mengakses vaksin untuk melawan virus tersebut.
Baca juga: PBB: Distribusi Vaksin Covid-19 Tidak Merata
“Ini sangat memprihatinkan untuk nilai kemanusiaan dan kemanusiaan,” jelasnya, “ketika di satu sisi ada negara-negara yang hampir seluruh penduduknya telah divaksinasi dan, di sisi lain, milyaran yang belum mendapatkan akses vaksinasi pertama. dosis.”
Mengomentari keadaan ekonomi dunia selama pandemi, Erdogan mengatakan bahwa ekonomi tidak akan pulih sampai akses yang adil ke vaksin telah dipastikan.
Sebelumnya Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini dunia berada di tepi jurang kegagalan moral yang menghancurkan karena distribusi vaksin Covid yang tidak merata.
Melansir BBC, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak adil bagi orang muda dan sehat di negara kaya untuk mendapatkan suntikan vaksin corona sebelum orang yang rentan di negara bagian yang lebih miskin.
Dia bilang, lebih dari 39 juta dosis vaksin telah diberikan di 49 negara yang lebih kaya. Sebagai perbandingan, hanya 25 dosis yang diberikan di satu negara berpenghasilan rendah.
Sejauh ini, China, India, Rusia, Inggris, dan AS semuanya telah mengembangkan vaksin Covid-19, sementara yang lain dibuat oleh tim multinasional – seperti vaksin Pfizer (Amerika-Jerman).
Hampir semua negara ini memprioritaskan distribusi kepada penduduknya sendiri.
Tedros juga bilang, “Pada akhirnya, tindakan ini hanya akan memperpanjang pandemi, pembatasan yang diperlukan untuk mengatasinya, serta penderitaan manusia dan ekonomi.”
Dalam kesempatan itu, kepala WHO itu menyerukan komitmen penuh terhadap skema berbagi vaksin global Covax, yang akan mulai diluncurkan bulan depan.
“Tantangan saya kepada semua negara anggota adalah memastikan bahwa pada saat Hari Kesehatan Dunia tiba pada 7 April, vaksin Covid-19 telah diberikan di setiap negara, sebagai simbol harapan untuk mengatasi pandemi dan ketidaksetaraan yang ada di akar dari begitu banyak tantangan kesehatan global,” kata Tedros.[ah/memo/bbc]