ChanelMuslim.com — Dakwah di era teknologi digital memiliki tantangan sekaligus peluang yang besar. Hal ini mengingat pengguna teknologi digital kian tumbuh dan berkembang dengan pesatnya.
Data yang dihimpun berdasarkan hasil survei indikator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dirilis Badan Litbang Kominfo RI (2015) menunjukkan bahwa keluarga pengakses TIK di Indonesia tergolong tinggi.
“Akses rumah tangga Indonesia tertinggi adalah akses terhadap televisi sebanyak 86,7 persen, disusul pengakses melalui handphone sebanyak 84,3 persen, kemudian radio sebanyak 37,5 persen, dan internet sebesar 35,1 persen,” kata Prof. Dr.-Ing. Kalamullah Ramli saat menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda sarjana ke-7 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah (STID DI) Al-Hikmah, Jakarta, Ahad (25/9/2016).
Menurut Ramli, data tersebut menunjukkan bahwa penetrasi pesan melalui media massa maupun media sosial sangat besar, sehingga menjadi peluang dakwah. Terlebih lagi, katanya, pangsa pengguna media digital saat ini didominasi oleh kalangan muda berusia antara 16-25 tahun. “Pengguna media dihitung berdasarkan durasi pemakaiannya, Indonesia menempati peringkat pertama di dunia, disusul Filipina, China, Brasil, Vietnam, dan Amerika Serikat,” ujarnya, mengutip hasil survei global 2014.
Ramli mengingatkan, pengguna media digital itu membuka peluang yang besar bagi bagi para dai untuk berdakwah di dunia maya. Sebab, katanya, penyebaran dakwah melalui media digital menjangkau kalangan yang lebih luas dan tak kenal batas. “Dakwah digital itu lebih efektif,” tandasnya, seraya berharap lulusan STID DI Al-Hikmah yang konsen di bidang komunikasi dan penyiaran Islam turut mewarnai dakwah di dunia digital.
Selain peluang, kata Ramli, tantangan dakwah di era teknologi digital juga tak kalah beratnya. “Sebut saja pornografi yang tak kalah penetrasinya di jagat maya. Bayangkan, industri pornografi itu nilainya Rp 400 triliun. Ini tantangan serius yang harus dihadapi oleh para dai dewasa ini,” ujar guru besar Teknik Komputer Universitas Indonesia ini.
Sementara itu, Ketua STID DI Al-Hikmah Ahmad Rofi Syamsuri, MA memberikan pesan kepada wisudawan agar alumnus kampus yang berlokasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, ini agar mengamalkan ilmu dakwah dan komunikasi yang telah diperoleh selama masa studi. “Jadilah dai yang senantiasa ihsan (profesional) dalam berdakwah di masyarakat,” katanya.
Sebanyak 100 mahasiswa-mahasiswi Al-Hikmah mendapatkan gelar sarjana sosial (S.Sos) usai menjalani proses wisuda. (mr)