Chanmuslim.com – Sebagai bagian dari rangkaian acara menuju Forum Ekonomi Islam ke-13 (WIEF) dengan tema perubahan distruptif: Dampak dan Tantangan diskusi meja Bundar dengan tema Ekonomi Hijau (Green Economy) di Jakarta.
Tujuan dari diskusi meja bundar ini adalah untuk memberikan perspektif dan wawasan yang lebih lengkap kepada para peserta mengenai agenda mendorong ekonomi masa depan menghadapi Revolusi Industri Keempat.
"Transformasi digital tidak terelakkan karena potensinya yang besar, namun kita juga harus memastikan isu berkelanjutan tidak dikesampingkan. Saat ini, aktivitas ekonomi digital ASEAN menghasilkan pendapatan $150 miliar per tahun. Dengan potensi yang berkembang menjadi 1 triliun dalam PDB pada tahun 2025. Keduanya harus saling melengkapi untuk menciptakan kesehjateraan sosial dan kelestarian lingkungan seiring kemajuan ekonomi," kata Tun Musa Ketua Yayasan WIEF.
Selain itu WIEF juga akan mendorong emisi rumah kaca dari 50 persen mencapai 26 persen di tahun 2020.
Senada dengan Tun Musa, Agus, staf ahli Kementerian Lingkungan hidup juga akan meminta perusahaan perusahaan mengurangi emisi, khususnya pada industri energi.
"Emisi yang besar menyebabkan kerusakan lingkungan, oleh karena itu di WIEF nanti kami akan mendorong emisi sesuai perjanjian di Paris: emisi di tiap dunia harus mencapai 26 persen di tahun 2020. Artinya tiap negara harus berusaha mengurangi emisinya, termasuk juga di Indonesia," kata Agus. (Mh/Ilham)