ChanelMuslim.com – Sahabat muslim, tentu tidak asing lagi dengan Masjid Raya Bogor terutama warga Jabodetabek yang sering ke Bogor.
Masjid yang berlokasi Jl Raya Pajajaran No 10 Kota Bogor ini berada sekitar 400 meter dari Terminal Baranangsiang arah ke kiri di pertigaan jika keluar dari tol Jagorawi.
Dalam sejarahnya, masjid ini terhitung sudah sangat tua. Dibangun pada 1970 dan dinyatakan selesai tahun 1979.
Yang menambah istimewa dari bangunan masjid ini adalah dilengkapi dengan Gedung Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Bogor yang berada di depan samping kanan, serta perpustakaan umum yang ada di serambi masjid.
Meski perpustakaan yang tersedia terkesan kurang dikelola dengan baik, namun setidaknya masjid ini telah memiliki semangat untuk melengkapi sarana prasarana yang penting bagi pemberdayaan umat.
Dalam catatan sejarahnya, pembuat desain atau arsitek gedung ini adalah FX Silaban, arsitek beragama Kristen yang taat, namun pluralis yang juga merancang Masjid Istiqlal di Jakarta, serta Makam Raden Saleh di Kota Bogor.
Namun demikian, pada tahun 2006, masjid ini dilakukan revitalisaai (perbaikan) dimana pengerjaannya memakan waktu sangat lama dan baru diresmikan pada 16 Januari 2013.
Karena lokasinya yang sangat strategis dan dekat dengan aktifitas perkantoran dan wisata di kota Bogor, setiap dzuhur hampir 2/3 ruang utama dipenuhi jemaah sholat dzuhur.
Desain dalam masjid cukup unik dan menarik dengan lampu kristal gantung tepat di tengahnya.
Setelah revitalisasi total, Masjid Raya Bogor kini memiliki satu kubah besar yang diapit dua kubah kecil, menggantikan atap masjid yang sebelumnya bergaya limasan dua tumpang.
Masjid Raya Bogor memiliki luas 4.057 m2 dengan balkon di sisi kiri kanan atas ruang utama dengan penopang berwarna keemasan menambah daya tampung masjid terbesar di Kota Bogor ini.
Langit-langit di bawah balkon dihiasi ornamen berbentuk bintang segi delapan, dengan lampu-lampu tanam.
Tembok dinding pada kiri kanan dan atas mihrab dilapis bahan semen fiber-glass yang disebut GRC Board, berhiaskan kaligrafi huruf Arab berisi petikan ayat-ayat Al-Quran serta ornamen lengkung dan garis.
Di atas lubang mihrab terdapat tulisan Arab berbunyi “Allah” dan “Muhammad” dengan dua baris kaligrafi mendatar di atasnya, dan diapit sepasang kaligrafi melingkar di kiri kanannya.
Tempat imam dan mimbar khatib menjadi satu dengan bagian atasnya berhias ukran yang menarik.
Satu hal yang bisa dilihat adalah keberadaan bangunan menara yang letaknya terpisah lumayan jauh dari bangunan utama masjid.
Menara yang berdiri cukup jauh dari bangunan utama terkesan seperti sebuah bangunan mandiri, jika saja tidak ada lorong penghubung diantara kedua bangunan itu.
Bagian dasar menara berbentuk segi empat tiga tingkat, dengan tingkat ketiga berukuran lebih kecil. Di dasar tiang menara masih berbentuk segi empat, dan baru di atasnya menjadi segi enam dengan ukuran semakin ke atas semakin kecil dan berakhir dengan kubah di puncaknya dimana tertancap tiang berhiaskan bulan bintang.
Menara yang cukup indah dipandang mata tentu saja.
Selain itu, ada Gedung Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Bogor yang juga memiliki desain yang sangat menarik.
Sebuah perpaduan antara bangunan masjid dengan gedung penopang aktifitas masjid yang menarik.
Dilihat dari majalah dinding yang dipampang di kanan kiri depan masjid terdapat berbagai aktifitas masjid, seperti kajian Islam rutin dan temporer yang bisa diikuti oleh umat Islam Bogor dan sekitar.
Masya Allah, semoga bisa menjadi Masjid yang didalamnya sering diadakan majelis ilmu dan menjadi taman-taman surga di dunia. (jwt/bimasislam)