ChanelMuslim.com – "Awalnya saya sudah nyaris putus sekolah. Saya lebih memilih mencari uang sejak bapak saya sakit stroke. Mulai dari menjadi ojek payung, tukang parkir, sampai menjadi supir angkot. Semua itu saya lakukan karena tidak ingin membebani keluarga," ujar Moamar Khadafi, Alumni SMKI Utama Angkatan ke-3.
Dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, membuat Muamar Khadafi harus bekerja keras mencari rejeki demi menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya.
Terlebih saat menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Informatika (SMKI) Utama, ia selalu memanfaatkan hari Sabtu-Ahad untuk mencari uang tambahan dengan menjadi supir angkot, tukang parkir dan ojek payung.
Karena aktivitas itulah ia hampir putus sekolah. Namun karena dorongan dari para gurunya membuatnya tetap lanjut sekolah.
"Kamu harus bisa membuktikan, walaupun kita dari keluarga yang kurang mampu, namun kita juga pasti bisa menjadi orang sukses," pesan dari salah satu guru SMKI Utama yang selalu dikenang oleh Muamar.
Kelulusan Muamar menjadi satu titik kesuksesan yang membahagiakan banyak pihak. Ia pun tak menyangka setelah lulus langsung diterima kerja tanpa kesulitan yang berarti. Bahkan setelah mempunyai pengalaman menjadi karyawan, ia memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri.
Muamar mendirikan perusahaan di bidang jasa pemasangan instalasi. Sampai sekarang Ia telah mampu mempekerjakan 5 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan semakin majunya usaha yang ia jalankan ini.
Muamar adalah satu dari banyak anak yang pernah dipandang sebelah mata namun berkat pendidikan dan dukungan orang-orang baik di sekitarnya telah membuatnya sebagai sosok mustahik (penerima zakat) yang telah berubah menjadi muzaki (pembayar zakat).
Pendidikan dan dukungan tersebut berasal dari lembaga pendidikan SMKI Utama, yaitu sekolah yang dibiayai oleh Yayasan Baitul Maal PLN dengan dana zakat yang berasal dari para pegawai PLN seluruh Indonesia. Hampir 100% siswa yang dibiayai di SMKI Utama ini berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. [Wnd/rls]