• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 13 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Diskriminasi, Pelajar Gambia dan Afghanistan Ditolak Masuk AS untuk Ikut Kompetisi Robotika

Juli 5, 2017
in Berita
67
SHARES
514
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Para pelajar asal Gambia dan Afghanistan merasa kesal dan merasa aneh karena visa mereka ditolak tanpa penjelasan sehingga mereka tidak dapat mengikuti kontes robotika global di Washington akhir bulan ini.

Berita ini muncul dalam hitungan hari setelah sebuah tim beranggotakan gadis-gadis Afghanistan yang visanya ditolak oleh Kedubes AS di Kabul. Baik tim Gambia maupun Afghanistan tidak dapat mendapat penjelasan mengapa visa mereka ditolak.

“Sangat mengecewakan, mengetahui kami adalah dua negara yang tidak dapat ikut serta dalam kompetisi,” ujar seorang pelajar Gambia, Fatoumata Ceesay.

Sebaliknya dua tim tersebut akan ikut kompetisi lewat Skype. Namun koneksi lewat video tidak dapat menggantikan usaha dari para remaja tersebut yang bekerja selama berbulan-bulan untuk menyempurnakan proyek-proyek tersebut dan memimpikan sensasi berkunjung ke Washington.

“Melihat robot-robot lain dan kesempatan untuk bertanya dan bertukar gagasan dengan para kontestan lain akan menjadi pengalaman tersendiri. Ada lebih dari 160 negara yang ikut serta, sehingga kami memiliki kesempatan untuk bersosialisai,” ujar Ceesay.

Para pelajar dari Gambia dan Afghanistan merasa bingung karena tim dari Iran dan Sudan, dan sebuah kelompok yang terdiri dari pengungsi Suriah mendapatkan visa. Seluruh negara dengan mayoritas penduduk Muslim termasuk negara-negara yang berada dalam daftar larangan perjalanan Presiden Donald Trump. Afghanistan dan Gambia bukan termasuk dalam negara-negara itu.

Lida Azizi, seorang siswi berusia 17 tahun asal Herat, menyebut penolakan visa sebagai “penghinaan terang-terangan terhadap rakyat Afghanistan.”

Kedutaan-kedutaan besar AS baik di Afghanistan maupun Gambia serta Departemen Luar Negeri AS menyatakan mereka tidak bersedia membahas masalah permohonan visa.[ah/voa]

Previous Post

Ayam Baboto, Resep Kuliner Khas Timur Untuk Santap Siang Keluarga

Next Post

Pameran Kartun di Iran Jadikan Trump Bahan Ledekan

Next Post

Pameran Kartun di Iran Jadikan Trump Bahan Ledekan

Terlalu Sering Gunakan Ponsel Pintar Ternyata Berbahaya Bagi Jempol

Inilah Nasihat KH Dimyati Rois, Tokoh NU Jateng, kepada Sudirman Said

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga