Seorang pejabat senior Federasi Wushu Turki Rabu lalu (29/4/2015) menyatakan bahwa Turki tidak akan berpartisipasi dalam kejuaraan yang diselenggarakan oleh Federasi Wushu Eropa karena adanya larangan mengenakan jilbab.
“Pada 2014, kami menyertakan atlet wanita dari Turki ke kejuaraan Wushu, tapi tahun ini kami memutuskan untuk tidak menghadiri acara itu sendiri,” ujar Abdurrahman Akyuz, pejabat Turki dari Federasi Wushu Internasional, mengatakan kepada Anadolu Agency.
Akyuz mengatakan bahwa keputusan itu dibuat sebagai bentuk protes setelah Federasi Wushu Eropa memutuskan bahwa atlet wushu yang memakai jilbab tidak bisa ikut ambil bagian dalam kompetisi.
“Kami, sebagai warga Turki, tidak lagi mengakui Federasi Wushu Eropa dan menyatakan hal ini ke Federasi Wushu Internasional,” tambahnya.
Pada 2013, anak perempuannya Akyuz yang juga atlet nasional Turki, Zeynep Akyuz, tidak mendapatkan nilai apapun ketika dia tampil di kompetisi Wushu dengan mengenakan jilbab.
Federasi mengatakan kostum gadis itu tidak sesuai dengan aturan federasi. “Ada aturan yang jelas dan tegas tentang berbagai jenis kostum kompetisi,” kata federasi pada waktu itu.
Menanggapi hal tersebut, Zeynep Akyuz mengatakan bahwa keputusan Federasi Wushu Eropa untuk melarang wanita memakai jilbab adalah tindakan yang melecehkan bagi dunia Islam.[af/anadolu]