DDII mengusulkan pengembangan Social Business di dunia Islam dalam The Union of NGOs of The Islamic World (UNIW), Jumat (04/6/2025) di Dhaka, Bangladesh.
“Welcome Dinner” sebagai bagian dari rangkaian Pertemuan Dewan ke-39 menjadi pembuka dari serangkaian kegiatan yang mempertemukan organisasi masyarakat sipil dari lebih 13 negara di dunia Islam.
Acara pembukaan yang berlangsung hangat ini diselenggarakan oleh SAWAB Organization, anggota UNIW dari Bangladesh.
Sejumlah tokoh penting turut hadir, antara lain Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Turki Prof. Dr. Halis Yunus Ersöz, Sekretaris Jenderal UNIW Eyüp Akbal, Duta Besar Turki untuk Bangladesh, serta perwakilan NGO dan pemimpin masyarakat sipil dari berbagai penjuru dunia Islam.
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) turut berperan aktif dalam forum internasional ini. Hadir dalam forum itu, Dr. Ade Salamun, pimpinan DDII. Ia juga anggota pengurus tetap UNIW (Auditing Board Member), dan selama ini dikenal sebagai pegiat social business dan pemberdayaan umat.
Dalam pernyataannya, Dr. Salamun menegaskan pentingnya social business atau bisnis sosial sebagai solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan global.
“Dunia Islam hari ini menghadapi tantangan bukan hanya dalam bentuk krisis kemanusiaan, tetapi juga kemandirian ekonomi,” ujar Dr. Salamun.
Social business, lanjutnya, menjadi salah satu jawaban untuk mengurangi ketergantungan terhadap bantuan, sekaligus menciptakan peluang usaha yang berkeadilan dan memberdayakan.
“Inilah saatnya organisasi masyarakat sipil memperkuat kolaborasi lintas negara untuk membangun ekosistem bisnis yang membawa maslahat bagi umat. Kerja sama antarnegara Muslim harus mendorong lahirnya inisiatif-inisiatif bisnis yang berdampak sosial nyata,” tambahnya.
Baca juga: Di Gedung DPR/MPR RI, DDII Lepas 137 Guru Ngaji Tugas ke Penjuru Negeri
Di Pertemuan NGO Internasional, DDII Usulkan Pengembangan Social Business di Dunia Islam
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari International Social Business Summit (UNIW 2025) yang mengangkat tema “NGO Leadership for the Three Zeros in the Muslim World”.
Yakni zero poverty, zero unemployment, dan zero net carbon emissions, mengacu pada model “Three Zeros” yang diperkenalkan oleh peraih Nobel, Prof. Dr. Muhammad Yunus.
Summit ini bertujuan memperkuat peran social business dan social entrepreneurship sebagai solusi untuk kebutuhan sosial seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja, sekaligus menopang ketahanan keuangan komunitas.
Selain itu, forum ini menargetkan lahirnya Deklarasi Dhaka, sebuah komitmen bersama NGO Muslim dunia untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi menghadapi berbagai tantangan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Beberapa agenda utama dalam rangkaian kegiatan ini antara lain:
Sidang Tahunan UNIW ke 39 Council dan Auditing Board members.
Social Business Summit (5 Juli 2025) yang mempertemukan NGO leaders, akademisi, dan pengusaha sosial dari lebih 13 negara;
Dialog strategis dengan pelaku bisnis, akademisi, serta kunjungan ke lokasi pengembangan pendidikan terpadu di Narayanganj.
Pertemuan-pertemuan terbatas kepada sejumlah tokoh ternama turut dalam rangkaian pertemuan ini, termasuk Chief Adviser Interim Government of Bangladesh Prof. Dr. Muhammad Yunus, sejumlah menteri dan penasihat pemerintah Bangladesh, Mahfuj Alam (Adviser Informasi dan Broadcasting), Syeda Rizwana Hasan (Minister of Environment, Forest aand Climate Change.
Pertemuan Dewan ke-39 UNIW ini juga menjadi forum strategis untuk memperkuat dialog lintas negara, berbagi pengetahuan, dan membangun kemitraan baru dalam membentuk masyarakat yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di dunia Islam.[ind]