ChanelMuslim.com – Jauh sebelum muncul Hizbut Tahrir di Indonesia, bendera berkalimat lailahaillallah sudah berkibar dan tersimpan dengan rapi di beberapa kerajaan di Indonesia. Salah satunya ada di Keraton Yogyakarta.
Menurut Sultan Hamengkubuwono X, bendera tersebut dibawa oleh utusan Khalifah Turki Utsmani untuk diberikan Raden Fatah sebagai perwakilan Khalifah di tanah Jawa.
"Sultan Turki mengukuhkan Raden Patah sebagai Khalifatullah ing Tanah Jawa, perwakilan kekhalifahan Islam (Turki) untuk Tanah Jawa, dengan penyerahan bendera Laa ilaah illa Allah berwarna ungu kehitaman terbuat dari kain Kiswah Ka'bah, dan bendera bertuliskan Muhammadurrasulullah berwarna hijau," jelas Sultan dalam S pada Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia VI 2015 (KUII-VI 2015) di Yogyakarta.
Bendera berwarna ungu kehitaman disebut pusaka Kyai Tunggul Wulung. Sedangkan bendera berwarna hijau Kyai Pare Anom
Kedua benda tersebut tidak bisa dilihat langsung oleh publik. Hanya abdi dalam dan para keturunan raja yang bisa melihatnya. Jadi kalau para banser menganggap bahwa bendera dengan kalimat laillahaillahu adalah bendera HTI, itu salah. Tetapi itu adalah bendera tauhid dan juga sebagai bendera yang biasa dipakai Rasulullah saw hingga penerusnya.(Ilham)