ChanelMuslim.com – Seperti biasa, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia mengirim da’i ramadhan ke pedalaman. Ketua Umum Dewan Da’wah Mohammad Siddik mengatakan, lembaganya menempatkan 200 da’i dan da’iyah untuk mendampingi masyarakat di daerah minus dalam memakmurkan Ramadhan 1440 H/2019.
‘’Melalui Program Kafilah Da’wah (Kafda), kami menempatkan 200-an dai ke pedalaman Nusantara hingga keluar negeri. Para da’i tersebut berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir dan Akademi Dakwah Indonesia (ADI),’’ ujar Siddik.
Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir (STID M Natsir), Ustaz Dwi Budiman berharap, para kader bisa mengambil pejaran sebanyak-banyaknya dari program kafilah dakwah, sehingga dapat dipraktekan ketika mengabdi di pedalaman selama dua tahun.
"Meski latihan, tetapi itulah kegiatan dakwah sesungguhnya. Karena itu, kami menyiapkan mahasiswa dengan mengikuti pelatihan selama enam semester, mulai dari mengelola pelatihan membaca quran, thibun nabawi sampai program memandikan jenazah," ujar Ustaz Dwi dalam pelepasan dai kafilah dakwah di Masjid Al-Furqan, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Lebih lanjut, Dwi mengamanatkan kepada para dai untuk menjaga niat dan keikhlasan dalam berdakwah serta dapat menahan dari setiap tantangan dan godaan yang mampu menjerumuskan ke dalam nilai-nilai yang menyimpang dari dakwah. Serta mampu menjaga nama baik Dewan Da'wah dan Allahu Yarham Mohammad Natsir.
"Mereka mengenal antum bukan hanya sebagai dai saja, tapi juga sebagai bagian dari keluarga besar Dewan Da'wah. Maka, manfaatkan kafilah dakwah dengan baik sehingga bisa mempraktennya di waktu yang akan datang," katanya.
Ketua Badan Dakwah Islam (BDI) Baituzzakah Pertamina (BAZMA), Dasril Saputra berpesan agar para dai mampu menyesuaikan diri dengan objek dakwah yang berbeda suku, golongan dan etnis dengan tetap menampilkan akhlakul karimah. Dengan heterogenitas masyarakat yang berbeda, dai diharapkan dapat merangkul masyarakat agar mudah menerima ajaran Islam.
"Ustad menjadi gambaran indah bagi masyarakat di sekitarnya. Jika keindahan ini dirusak, Maka rusaklah semuanya," kata Dasril.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu alokasi dari dana zakat yang dikumpulkan para pegawai pertamina melalui BAZMA adalah untuk mendukung kegiatan dakwah. Karenanya, Dasril mengajak seluruh pihak untuk turut berkontribusi dalam membantu kegiatan dakwah.
"Salah satu pengelolaan kami adalah membantu adik-adik kami dalam berdakwah di berbagai daerah. Kami berterima kasih kepada Laznas Dewan Dakwah. Semoga kerja sama ini berjalan lebih lancar dan lebih ditingkatkan di masa depan," katanya.
Ketua Bidang Pendidikan Dewan Da’wah, Dr Imam Zamroji, menjelaskan, Kafda STID M Natsir merupakan program tahunan di bawah Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Pembinaan.
‘’Kegiatan ini dilaksanakan pada semester V Program Intensif selama 1-2 bulan yang bersifat wajib bagi setiap angkatan. Lokasi program ditentukan berdasarkan masukan dari peserta Kafilah Da'wah dan stake-holder kampus lainnya,’’ papar Imam.
Ia menambahkan, daerah yang dipilih terkategori daerah pedesaan, pedalaman, muslim minoritas, daerah transmigrasi, perbatasan, dan daerah yang secara umum minus kondisinya.
‘’Untuk tahun ini, kami pertimbangkan juga lokasi terdampak bencana alam seperti Lombok, Palu, dan Banten,’’ terang Dwi Budiman M.Pd.I, Ketua STID M Natsir.
Puluhan da’i Kafda STID Mohammad Natsir Jakarta, tahun ini ditempatkan di Sumatera Utara, Kepuluan Meranti, Jambi, Bengkulu, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Sedang Kafilah Daiyah (mahasiswi) ditempatkan di Desa Sukamekar, Kec Sukaraja, Kab Sukabumi, Jawa Barat. Sebagian lainnya bertugas di Kampung Deplangu, Desa, Kertajaya, Kec Sumur, Kab Pandeglang, Banten. Berikutnya di Kampung Kelapa Koneng, Desa Banyuasih, Cigeulis, Pandeglang.
Dewan Da’wah Jawa Timur menempatkan belasan da’i di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Kediri, Malang, dan Blitar serta Madiun.
Selain itu, Dewan da’wah Jatim juga mengirim sepuluh da’i muda untuk memakmurkan Ramadhan di Singapura. Para juru da’wah belia berasal dari Ma’had Islamic Center eLKISI Mojokerto yang dipimpin KH Fathur Rohman.
‘’Program Kafilah Da’wah yang dinamakan Praktek Da’wah Ramadhan ini bekerjasama dengan Madrasah Huda pimpinan Ustadz Abdul Hakeem M Ismail,’’ tutur Kyai Fathur yang juga Sekretaris Dewan Da’wah Jatim.
Adapun da’i mahasiswa ADI Lampung bertugas di pedalaman Lampung Tengah dan Selatan serta Tanggamus. Sedang ADI Sambas mengirim da’i ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat bagian utara. Sementara itu, ADI Jawa Barat menempatkan da’i di daerah minus di Kabupaten Bandung.
ADI Aceh, Banten, Batam, Kupang, Bukittinggi, juga menempatkan para da’i mahasiswa di daerah-daerah pedalaman sekitarnya.
‘’Da’i-da’i bertugas membina spiritual masyarakat setempat, juga melakukan advokasi kebutuhan sosial-ekonominya melalui pembekalan ketrampilan hidup. Khusus Ramadhan, mereka mengajak warga setempat menghidupkan Ramadhan dengan amal ibadah,’’ terang Ketua Bidang Dakwah Dewan Dakwah, Ustadz Misbahul Anam.
Sebelum diberangkatkan jelang Ramadhan ini, para peserta Program Kafilah Da’wah mengikuti pelatihan pembekalan yang diselenggarakan kampus masing-masing dan Laznas Dewan Da’wah.
Materi pelatihan meliputi orientasi dan pemetaan da’wah, komunikasi massa, penyusunan progress and reporting, dan pelatihan lifeskill praktis seperti daur ulang sampah domestik dan terapi bekam.
Insya Allah para dai akan mengoptimalkan kebermanfaatan ZIS Anda melalui Program #Ramadhan Panen Pahala yakni: Bingkisan Keluarga Da’i Pedalaman, Paket Ta’jil, Ifthor/Bukber, Sembako, Kado Anak Yatim dan Dhuafa, Hadiah Lebaran Da’i. Juga tasaruf Zakat Fitrah, Mal, Fidyah, maupun Kafarah.[ah/rilis]