ChanelMuslim.com – Mengatasi polusi di Senegal, para pemimpin Muslim di negara itu telah menyerukan adanya “jihad hijau” melawan pengrusakan lingkungan dan mendesak praktisi untuk mematuhi fatwa Islam yang melarang polusi dan melestarikan sistem ekologi di negara Afrika Barat.
“Islam sangat jelas. Bentuk pencemaran atau agresi terhadap lingkungan adalah dosa dan jelas dilarang,” ujar Imam Youssoupha Sarr seperti dikutip oleh Al Jazeera.
Mengutip situasi memburuk di jalanan negara Afrika dan infrastruktur pedesaan, Imam Sarrr mendesak masyarakat untuk memecahkan masalah seperti krisis limbah dan sampah yang berserakan di jalan-jalan, sungai dan laut pantai negara Afrika Barat.
“Ini bukan hanya masalah lokal, tapi sudah masalah global. Dan salah satu dunia Muslim mengabaikannya!” tegas Imam Saar mengatakan sambil melambaikan jarinya ke udara, mengindikasikan dirinya sudah kehilangan kesabaran.
Bagi para pemimpin Muslim seperti Saar, masalah polusi lingkungan mencerminkan kegagalan dari para pemimpin mengatasi situasi yang ada.
“Satu kata terakhir yang ingin saya tegaskan bahwa pelestarian lingkungan adalah panggilan moral dan pesan ini harus disebarkan,” ujar Imam Saar.
Pemimpin Muslim itu juga mengatakan bahwa dirinya percaya Allah telah memberikan manusia dengan lingkungan yang baik dan dengan demikian manusia berkewajiban untuk melindungi lingkungannya.
Seruan Sarr untuk tindakan agresif terhadap polusi telah memobilisasi parlemen Senegal. Senegal baru-baru ini telah melarang penggunaan kantong plastik secara nasional.
Akibatnya, mereka yang membuang sampah di jalanan atau lingkungan dengan kantong plastik akan menghadapi hukuman penjara hingga enam bulan serta denda yang besar.[af/aljazeera]