ChanelMuslim.com – PT BNI Syariah relokasi kantor cabang Cilegon dari semula kantor lama BNI Syariah Cabang Cilegon dari Jalan Letjend R. Suprapto No. 25 Blok A-B, Cilegon ke lokasi baru di Jalan Ahmad Yani No.12 A-C Sukmajaya Jombang, Cilegon Banten.Relokasi dilakukan sebagai bentuk komitmen BNI Syariah memberikan kemudahan bagi masyarakat Cilegon. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah Kukuh Rahardjo.
“Kedekatan dengan ibukota, menjadikan Cilegon sangat strategis dengan pertumbuhan ekonomi. BNI Syariah yang telah ada di Cilegon dari 2011 sekarang direlokasi ke gedung baru yang lebih luas dengan lapangan parkir yang juga lebih nyaman,” ujar Kukuh pada Grand Opening peresmian Kantor Cabang Baru Cilegon pada Selasa, (5/4).
Sementara itu, Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi dalam sambutannya mengatakan basis masyarakat Cilegon yang sangat religius membuat kehadiran BNI Syariah menjadi sangat penting dimana masyarakat semakin sadar akan pengelolaan uang yang sesuai dengan syariat agama.
“Kehadiran bank semacam ini semakin prospektif dan dipercaya masyarakat dari tahun ke tahun. Ketangguhan bank syariah keluar dari ujian krisis moneter 1998 semakin menambah kepercayaan masyarakat,” ungkap Walikota Cilegon ini.
Tubagus berharap BNI Syariah bisa menjaga kepercayaan masyarakat dengan memberi pelayanan yang terbaik serta menjamin kemudahan panduan bertransaksi di kawasan industri perdagangan dan jasa.
Terkait kinerja, BNI Syariah cabang Cilegon menunjukan pertumbuhan positif. Hingga Februari 2016, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 222,62 miliar dengan rasio pembiayaan bermasalah di bawah 2%.
Untuk dana pihak ketiga, BNI Syariah Cabang Cilegon berhasil menghimpun Rp 159,36 miliar.
Sementara aset BNI Syariah Cilegon terus tumbuh hingga 19 persen year of year (YoY) dari Februari tahun lalu yang masih di angka Rp 20,36 triliun tumbuh menjadi Rp 24,23 triliun.
Pertumbuhan aset didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 14,9 persen year of year. Pertumbuhan setahun terakhir mencatatakan dari Rp 15,35 trilun menjadi Rp 17,64 triliun. (jwt)