ChanelMuslim.com – PT BNI Syariah raih penghargaan The Most Improved Islamic Bank 2016 dari Edbizconsulting dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam ajang 6th Global Islamic Finance Awards 2016 bertempat di Hotel Fairmont , Kamis (29/9) malam.
Penghargaan yang diberikan kepada BNI Syariah berdasarkan laporan keuangan dan kinerja tahun 2015.
Menanggapi penghargaan tersebut Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono mengatakan bahwa prestasi ini merupakan dukungan semua pihak.
“ Alhamdulillah, BNI Syariah kembali meraih apresiasi kinerja tahun 2015. Hal ini tentu tak lepas dari dukungan seluruh stakeholders dalam mempercayakan transaksi finansial di BNI Syariah,” ujar Imam dalam siaran pers yang diterima chanelmuslim.com.
Imam melanjutkan penghargaan yang mereka peroleh menjadi tonggak untuk terus berinovasi dalam produk dan layanan syariah sesuai kebutuhan nasabah dengan mengedepankan konsep Hasanah Lifestyle Banking.
“Sebuah konsep one stop service banking yang menawarkan kemudahan transaksi dari mulai produk dana, pembiayaan serta layanan dan teknologi yang terintegrasi dengan BNI induk sehingga nasabah dapat dengan mudah melakukan transaksi dalam genggaman kecanggihan teknologi BNI”, tambah Imam.
Sementara itu terkait dengan kinerja Imam menjelaskan BNI Syariah di semester pertama tahun 2016 memperoleh hasil cukup baik.
”Alhamdulillah, BNI Syariah melewati semester pertama di tahun 2016 dengan cukup baik. Laba bersih semester pertama 2016 tercapai sebesar Rp 145,65 Miliar atau naik sebesar 45,73% dibanding tahun sebelumnya Juni 2015 sebesar Rp 99,94 Miliar,” lapornya.
Imam menerangkan pertumbuhan laba tersebut, pada satu sisi, disokong oleh ekspansi pembiayaan yang terjaga kualitasnya. Di sisi lain, hal ini dikontribusikan oleh komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional yang juga terus membaik.
“Dengan tetap menjunjung semangat berHasanah di tahun 2016, kami bersyukur kinerja BNI Syariah triwulan kedua pada sisi neraca juga optimal. Sebagaimana terlihat pada pertumbuhan aset Year on Year (YoY) naik sebesar 23,12% dari Rp 20,85 Triliun pada Juni tahun lalu menjadi sebesar Rp 25,68 Triliun,”terangnya detail.
Pertumbuhan aset ini , lanjut Imam didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 13,36% dan DPK sebesar 26,05% terhadap posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Pertumbuhan ini dilakukan dengan penjagaan terhadap kualitas pembiayaan sehingga NPF triwulan kedua 2016 ini terjaga di level 2,80%, angka ini di bawah rata – rata industri perbankan syariah.
“Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga yang pada Juni tahun lalu sebesar Rp 17,32 Triliun meningkat menjadi Rp 21,83 Triliun pada Juni 2016, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 47,12 % naik dari 46,86% di tahun sebelumnya,” pungkasnya.
(jwt)