SALAH satu situs warisan yang terkena dampak kampanye militer Israel termasuk Ard-al-Moharbeen, yang juga dikenal sebagai Nekropolis Romawi.
Reruntuhannya ditemukan pada tahun 2023 oleh tim arkeolog Palestina dan Prancis setelah pekerja konstruksi menemukan makam di lokasi tersebut saat membangun rumah.
Setidaknya 134 makam, yang diyakini berasal dari tahun 200SM hingga 200M, ditemukan di pekuburan Romawi, banyak di antaranya berisi kerangka utuh.
Di antara temuan tersebut terdapat dua sarkofagus timah yang dihias dengan indah, menampilkan motif panen anggur dan yang lainnya dihiasi dengan gambar lumba-lumba.
Menurut Unesco, situs tersebut terdaftar sudah rusak.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Namun, hanya ada sedikit rincian tentang apa yang mungkin telah rusak di situs tersebut dan apakah tentara Israel telah menjarah situs arkeologi tersebut.
Israel tidak mengizinkan pakar luar untuk masuk dan terlalu berbahaya bagi arkeolog Palestina untuk mensurvei situs tersebut.
Menjelang akhir tahun 2023, rekaman video yang dibagikan secara daring menunjukkan Hamam al-Sammara (Pemandian Orang Samaria) bersejarah di Gaza hancur setelah pengeboman besar-besaran Israel.
Pemandian Samaria berusia sekitar 1.000 tahun dan telah direnovasi beberapa kali, yang terakhir oleh Otoritas Palestina pada tahun 1990-an.
تدمير حمام السمرا التاريخي بمدينة #غزة القديمة pic.twitter.com/XmIE5TUPX9
— #القدس_ينتفض 🇵🇸 (@MyPalestine0) December 26, 2023
Kota Gaza dulunya memiliki sekitar enam rumah pemandian, namun banyak yang dibongkar untuk mengakomodasi perluasan kota yang cepat selama seabad terakhir, khususnya setelah Nakba 1948, atau bencana, yang mengacu pada pembersihan etnis Palestina oleh milisi Zionis untuk memberi jalan bagi pembentukan Israel.
Berikut Warisan Budaya di Gaza yang Ikut Hancur Oleh Israel
Baca juga: Berikut Warisan Agama di Gaza yang Sengaja Dihancurkan Israel
Dalam beberapa tahun terakhir, pemandian yang masih ada semakin banyak digunakan sebagai tempat berlindung akibat konflik yang terjadi.
Museum al-Qarara, juga dikenal sebagai Museum Khan Younis, yang didirikan pada tahun 2016 oleh Mohamed dan Najla Abu Lahia, juga telah dipastikan telah dihancurkan oleh tembakan tentara Israel.
Museum ini memamerkan sekitar 3.000 artefak yang berasal dari periode Kanaan hingga berbagai peradaban Zaman Perunggu yang mendiami Gaza dan Levant.
Yang tersisa dari koleksinya hanyalah pecahan tembikar dan pecahan kaca setelah terkena serangan Israel pada bulan Oktober.[Sdz]