KEMBALI anak-anak Gaza terbunuh, korban dari kebengisan Israel.
Dimulainya kembali pembantaian Israel secara tiba-tiba di Gaza telah mengakibatkan meninggalnya sedikitnya 436 warga Palestina sejak Selasa (18/3/2025), menurut kementerian kesehatan setempat.
Israel mengatakan pihaknya menargetkan Hamas dan Jihad Islam Palestina, tetapi hampir 42 persen korbannya adalah anak-anak.
Media sosial dibanjiri dengan orang-orang yang berduka atas anak-anak yang terbunuh oleh serangan selama dua hari terakhir.
“Israel boleh saja membunuh kami sesuka hatinya, membakar kami hidup-hidup, dan mencabik-cabik kami, tetapi Israel tidak akan pernah berhasil mencabut kami dari tanah kami,” kata Ramy Abdu, seorang aktivis hak asasi manusia terkemuka yang kehilangan keponakan laki-laki dan perempuan pada hari Selasa, di X.
Siwar Jamasi
Siwar Jamassi, keponakan Abdu, adalah salah satu dari banyak anak yang terbunuh oleh serangan terbaru Israel.
Saudaranya, orang tuanya, bibinya, dan kakek-neneknya juga terbunuh.
Fotonya, yang menunjukkan dia duduk di sofa di atas reruntuhan, telah menjadi viral di media sosial.
Omar dan Layan
Omar dan Layan terbunuh bersama ibu mereka, yang merupakan saudara perempuan Abdu.
Dalam unggahan tahun 2021, Abdu memperlihatkan reaksi Layan terhadap serangan udara Israel selama ofensifnya di wilayah kantong Palestina saat itu.
“Keponakan saya Layan, 14 tahun, mengungsi selama lebih dari setahun dan tinggal di tenda-tenda selama genosida,” kata Abdu dalam sebuah unggahan di X.
“Layan mengumpulkan anak-anak dari tenda-tenda di dekatnya dan mendirikan kelas, menjadi ‘Nona Layan’, guru yang dicintai di tengah reruntuhan,” Abdu menambahkan.
Muhammad Naeem Shaban
Streamer game Joseph Alminawi, yang dikenal di dunia maya sebagai Swiftor, mengumumkan meninggalnya sepupunya yang berusia sembilan bulan, ibunya, paman-pamannya, semua anak-anak mereka dalam serangan Israel.
Bayi itu bernama Muhammed Naeem Shaban.
“Persetan dengan Netanyahu dan siapa pun yang mencoba membenarkan kejahatan ini. Semua demi keserakahan, tanah, dan mempertahankan kekuasaan,” tulis Alminawi di X.
Bisan dan Ayman
Kematian Bisan pertama kali diumumkan oleh bibi dari pihak ibu, Heba al-Hindi, di Facebook.
“Tuhan kasihanilah kamu, Bisan, kamu adalah jantungnya bibimu, dan semoga Tuhan memberi ibumu kesabaran,” kata Hindi. “Saya berdoa agar mereka menemukan saudaramu.”
Namun, tidak lama kemudian, Hindi mengumumkan kematian keponakannya.
“Ayman sang martir telah bergabung dengan saudara perempuannya, Bisan,” tulisnya. “Kehilangan yang sangat besar. Semoga Tuhan memberimu kesabaran, saudariku, semoga Tuhan menyertaimu.”
Mohammed, Tareq, Lana, Aya dan Wateen Ziad al-Humaida
Breaking: The Israeli army killed five siblings : Mohammed, Tareq, Lana, Aya, and Wateen Ziad Al-Humaida along with their mother, Hadeel Naeem Al-Humaida, in a missile strike on their tent in southern Gaza. pic.twitter.com/rBwdUJxVpW
— Gaza Notifications (@gazanotice) March 19, 2025
Kelima bersaudara itu tewas bersama ibu mereka ketika serangan Israel menghantam tenda mereka di Gaza selatan.
Seorang bayi yang tidak disebutkan namanya juga dibunuh dan diratapi oleh jurnalis Abubaker Abed.[Sdz]
Sumber: middleeasteye