• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 14 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Baru 7,7 Persen Wanita Indonesia Cek Papsmear

Februari 14, 2018
in Berita
72
SHARES
554
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional Profesor Soehartati Gondhowiardjo mengungkapkan hanya 3,5 persen perempuan Indonesia yang melakukan tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan hanya 7,7 persen yang melakukan papsmear sebagai upaya deteksi dini kanker serviks.

Soehartati yang akrab disapa Prof. Tati itu menyebutkan sekira 70 persen pasien kanker datang ke rumah sakit saat sudah stadium lanjut.

“Yang banyak di masyarakat itu diabaikan, akhirnya menjadi luka, tidak sembuh-sembuh, baru dibawa ke dokter,” katanya dilansir Antaranews pada awal Februari lalu.

Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap penyakit kanker masih rendah dan menjadi penyebab tingginya kasus kanker di Indonesia, kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh.

Subuh mengungkapkan bahwa hanya sekira 12 persen saja penduduk Indonesia yang melakukan deteksi dini guna pencegahan kanker.

“Tahun 2017 kami sudah lakukan tes IVA pada tiga juta perempuan Indonesia. Tapi itu masih jauh sekali, sasaran kita harusnya 37 juta perempuan Indonesia lakukan deteksi dini,” kata Subuh kepada wartawan di kantor Kemenkes.

Subuh menjabarkan faktor risiko penyakit kanker tidak hanya dari sisi klinis, namun juga dari faktor lainnya seperti pengetahuan, lingkungan, dan kepedulian masayarakat akan kanker itu sendiri.

Ia mengatakan masyarakat harus diedukasi segala hal tentang kanker, termasuk faktor risiko secara klinis yang menyebabkan penyakit itu muncul.

Saat pengetahuan tentang kanker sudah disosialisasikan diharapkan perilaku masyarakat berubah menjadi lebih sehat dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, dan menjauhi perilaku pemicu kanker.

Kemenkes melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang kanker pada penyuluh dari berbagai provinsi yang nantinya akan bertindak untuk mengedukasi pengetahuan tentang kanker kepada masyarakat.(ind)

Previous Post

Orang tua Berperan Lindungi Anak dari Dampak Negatif Internet

Next Post

Hidayah

Next Post

Hidayah

Teror Gak Pake Kolor Ijo

Setahun, Dompet Dhuafa Akan Lakukan Program Food Bank For Asmat

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga