Tim Al Azhar Tanggap Bencana terjun langsung mengirimkan bantuan logistik untuk warga terdampak bencana banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama pada Ahad, (7/1). Lokasi ini menjadi salah satu lokasi terparah, dengan keseluruhan warga terdampak sebanyak 568 kepala keluarga atau 1600 jiwa.
Dilansir dari CNN Indonesia, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karawang, Fery mengatakan banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak 1 Januari 2024, di Karawang maupun di wilayah hulu seperti Bandung, Purwakarta, Cianjur, dan Bogor. Curah hujan yang tinggi memicu aliran Sungai Cibeet, Citarum, dan Cidawolong meluap hingga merendam permukiman warga di Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Barat, Telukjambe Timur, dan Kecamatan Rawamerta. Dampak banjir terparah dilaporkan melanda Desa Karangligar dan Mekarmulya di Kecamatan Telukjambe Barat.
Tim LAZ Al Azhar mendistribusikan bantuan di posko RT 05/02, sekitar 60 orang yang sudah 4 hari mengungsi di sana. Warga yang rumahnya tergenang banjr sebagian mengungsi di posko sementara sebagian lainnya tinggal di rumah kerabat mereka yang tidak terendam banjir. Selain rumah warga terdapat masjid dan musala yang terendam banjir setinggi paha orang dewasa.
Tedy, Tim Al Azhar Tanggap Bencana LAZ Al Azhar mengatakan bantuan untuk posko berupa sembako seperti beras, air mineral, gula, telur, teh, makanan instan, dan pakaian.
“Proses bantuan aksi tim Al Azhar Tanggap Bencana dilakukan dengan tahapan assesment dan kemudian menyediakan bantuan mendesak untuk para warga terutama bahan makanan,” ujarnya.
Di samping itu, setiap harinya di posko pengungsian warga memasak dengan mengandalkan beras hasil panen, sementara untuk lauk pauk mereka memasak seadanya dengan iuran yang telah dikumpulkan bersama.
Hingga saat ini warga Desa Karangligar masih membutuhkan bantuan mendesak lainnya seperti alat kebersihan, pasokan air bersih, makanan, dan kebutuhan logistik lainnya. [Wnd]