BADAI Al-Aqsha akhirnya membuyarkan mimpi Israel untuk bisa membuka hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. Serangan mendadak Hamas akhirnya memaksa Israel untuk membuka topeng bengisnya.
Luar biasa! Begitulah komentar dari banyak negara terhadap serangan Hamas ke Israel pada Sabtu pagi kemarin (7/10). Hamas menyebut serangan itu dengan ‘Badai Al-Aqsha’.
Serangan mendadak itu dilakukan Hamas melalui dua jalur. Melalui jalur darat dengan menyusup ke kota-kota di selatan Israel dan serangan roket yang membuat panik seluruh warga Israel.
Dua jalur serangan Hamas yang mendadak itu membuat pasukan Israel tak berdaya. Sabtu kelabu itu seperti mengingatkan sejarah Bangsa Yahudi yang Allah hinakan pada hari Sabtu di masa lalu.
Dikabarkan, serangan itu menewaskan puluhan warga Israel dan melukai ratusan lainnya. Bahkan, seorang jenderal bintang dua Israel, Nimrod Aluni berhasil ditangkap pejuang Hamas.
Netanyahu bereaksi keras terhadap serangan mendadak di hari libur Israel itu. Ia menyerukan warga Israel untuk bersatu untuk berperang melawan Hamas.
Beberapa jam setelah serangan mendadak itu, Presiden Amerika, Joe Biden, juga bereaksi keras. Amerika menegaskan posisinya tetap mendukung penuh Israel.
“Kami tegaskan tetap berdiri tegak bersama Israel,” ucap Biden di Gedung Putih.
Membuyarkan Mimpi Israel terhadap Arab Saudi
Serangan ‘badai al-Aqsha’ ini terjadi setelah dua pekan pernyataan Muhammad bin Salman yang mengisyaratkan kedekatan proses normalisasi negaranya dengan Israel.
“Kami sudah semakin dekat,” ucapnya saat wawancara dengan Foxnews, Rabu (20/9).
Isyarat ini menguatkan sesumbar Israel bahwa negaranya tak lama lagi akan melakukan normalisasi diplomatik dengan Arab Saudi.
Netanyahu saat itu juga menjelaskan bahwa tak lama lagi Yerusalem dan Mekah Madinah akan terhubung erat.
“Keluarga Ishak dan Ismail tak lama lagi akan menjalin hubungan ‘persaudaraan’,” ungkap Netanyahu.
Salah satu kendala dari mimpi Israel ini adalah posisinya sebagai penjajah Palestina yang dikutuk dunia Islam. Hal inilah yang akan menjadi syarat mustahil dalam sorotan dunia Islam.
Hingga, ‘Badai Al-Aqsha’ yang diluncurkan Hamas pada Sabtu pagi kemarin benar-benar membuyarkan impian lama Israel itu.
Seperti serigala yang dipancing umpan kelinci, tabiat bengis Israel akhirnya tak lagi bisa ditutupi. Dunia Islam kini menjadi saksi bahwa Israel tetaplah Israel. Tak ada yang berubah hingga Kiamat menjelang.
Kini, Arab Saudi melalui Muhammad bin Salman tak lagi bisa berkelit untuk bisa menyambut mimpi Israel itu. Bahkan, Amerika pun akhirnya ikut terpancing untuk ikut berperang melawan dunia Islam melalui Palestina. [Mh]