• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 24 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Anak-anak Pengungsi Suriah Dipekerjakan di Pabrik Merek Eropa

Oktober 25, 2016
in Berita
72
SHARES
551
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ankqChanelMuslim.com – Hasil investigasi BBC mengungkapkan bahwa anak-anak Suriah dipekerjakan untuk membuat pakaian bagi sejumlah merek asal Eropa.

Tim Panorama menginvestigasi sejumlah pabrik di Turki dan menemukan anak-anak bekerja membuat pakaian untuk Marks and Spencer dan penjual pakaian online, Asos.

Tidak hanya itu, pengungsi juga bekerja secara ilegal untuk Zara dan produk jeans Mango.

Merek-merek tersebut mengklaim bahwa mereka telah memonitor pabrik secara intensif dan menegaskan tidak mentoleransi eksploitasi terhadap pengungsi dan anak-anak.

Marks and Spencer menegaskan telah melakukan inspeksi dan tidak menemukan satu pun pengungsi Suriah yang bekerja di pabrik mereka di Turki.

Namun Tim Panorama menyebut tujuh pengungsi Suriah bekerja di salah satu pabrik utama perusahaan asal Inggris itu, dengan bayaran sekitar satu pound atau sekitar Rp16.000 per jam, jauh di bawah upah minimum di Turki.

Mereka dipekerjakan lewat seorang penghubung yang membayar mereka secara tunai di jalan.

Salah seorang pengungsi, kepada program Panorama BBC, mengungkapkan mendapat perlakuan buruk di pabrik itu. “Jika kami melakukan kesalahan, mereka akan mengusir kami seperti baju bekas.”

Pengungsi termuda yang bekerja di pabrik itu berusia 15 tahun dengan bekerja lebih dari 12 jam sehari untuk menyetrika pakaian sebelum dikapalkan ke Inggris.

Juru bicara Marks and Spencer menyatakan bahwa temuan tim Panorama ‘amat serius’ dan ‘tidak dapat diterima M&S’.

“Perekrutan tenaga kerja yang etis, penting bagi M&S. Semua pabrik pakaian kami harus memenuhi prinsip perekrutan tenaga kerja global kami.”

“Kami tidak menoleransi pelanggaran prinsip-prinsip ini dan akan melakukan apapun agar ini tidak terjadi lagi.”[af/bbc]

Previous Post

Musa bin Nushair, Sang Penakluk Afrika dan Andalusia

Next Post

Diancam Ekstrimis Hindu, Bollywood Janji Tidak Pakai Bintang Film Pakistan

Next Post

Diancam Ekstrimis Hindu, Bollywood Janji Tidak Pakai Bintang Film Pakistan

Menkeu Jerman Desak Dikembangkannya Islam ala Jerman

IFC Fasilitasi Show Enam Desainer Muda di JFW 2017

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga