Chanelmuslim.com – Musa bin Nushair, dialah yang memilih panglima dari suku Barbar, Thariq bin Ziyad dan mengirimnya pada tahun 711 M untuk menyeberang ke Andalusia beserta 7000 pasukan.
Kejayaan peradaban Islam mungkin terkubur bersama ratusan buku-buku di Sungai Cordoba, namun nama-nama sang pahlawan Islam yang telah menorehkan jejaknya akan tergali kembali. Jika sekarang kita mengenal Spayol sebagai negara dengan minoritas muslim, ketahuilah bahwa salah satu bagian negara Eropa tersebut pernah ditaklukkan oleh Panglima Islam dan menjadi kota peradaban Islam yang maju.
Baca Juga: Mengambil Hikmah dari Kisah Nabi Musa dan Ahli Sihir
Musa bin Nushair, Sang Penakluk Afrika dan Andalusia
Setelah memandatkan penaklukan Andalusia kepada Thariq bin Ziyad yang kemudian mendapat kabar keberhasilan Thariq, ia kemudian menyusulnya ke Andalusia. Sebelum tiba di Andalusia, ia bersama pasukannya yang terdiri dari orang-orang Arab dan Barbar melakukan penaklukan terhadap kota-kota penting lain di Andalusia yang belum ditaklukkan oleh Thariq bin Ziyad seperti Ecija, Sevilla dan Merida.
Pada akhirnya Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad bertemu pada tahun 713. Keduanya bersama-sama menyempurnakan pembebasan sehingga hanya dalam waktu tiga tahun mereka dapat menguasai seluruh kota di Semenanjung Iberia tersebut, kecuali satu wilayah kecil di bagian utara yang kelak menjadi basis kekuatan Kristen dalam melakukan reconquista.
Musa bin Nushair memiliki cita-cita yang besar. Ia tidak puas dengan kesuksesannya membebaskan Andalusia. Di usianya yang telah menginjak 75 tahun, ia ingin masuk lebih jauh lagi yaitu menaklukkan Eropa. Tujuannya adalah Konstantinopel. Kota metropolitan yang menjadi pusat kekaisaran Byzantium. Kota yang menjadi cita-cita setiap pemimpin muslim agar menjadi pemimpin sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai sebaik-baik pemimpin.
Sungguh kota Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin. Pasukannya adalah sebaik-baik pasukan.
Musa ingin membebaskan kota yang dibangun oleh Kaisar Constantine itu melalui jalur Andalusia. Mula-mula ia ingin menaklukkan negeri terdekat Andalusia: Prancis, lalu negeri-negeri di sekitar Prancis, dan berakhir di Konstantinopel.
Namun, cita-cita besar nan mulia tersebut tinggal angan dan tak dapat ia wujudkan. Segera setelah mendengar rencana Musa bin Nushair, Khalifah al-Walid bin Abdul Malik memanggilnya kembali ke Damaskus. Khalifah merasa khawatir akan keselamatan gubernurnya beserta pasukan jika bersikeras untuk masuk ke negeri yang belum mereka kenal betul kondisinya.
Meski merasa berat hati, Ia tetap menaati Khalifah. Ia beserta bawahannya, panglima gagah perkasa, Thariq bin Ziyad pulang ke Damaskus dengan membawa kemenangan dan tentunya ghanimah yang melimpah. Urusan Andalusia selanjutnya ia serahkan kepada putranya, Abdul Aziz.
Musa bin Nushair adalah seorang yang sangat pemberani, cerdas, sangat bertaqwa, berwibawa dan berpendirian kuat. Pasukannya belum pernah sekalipun mendapatkan kekalahan.
Musa memeberi kebebasan yang sangat luas kepada para penduduk daerah-daerah yang ia taklukan untuk mengamalkan ajarannya masing-masing. Dia juga memberikan kemerdekaan individu, dengan syarat mereka tetap membayar upeti. Batas minimal upeti yang harus dibayarkan adalah berupa makanan pokok. Disamping itu Musa juga tetap membiarkan harta mereka tetap menjadi milik mereka.
Musa bin Nushair adalah ahli dalam bidang bangunan. Oleh karena itu,disebuah bukit yang tinggi di pengunungan Bani Hassan yang terletak di Kota Tatwan, dia membangun sebuah mesjid. Penduduk kota tersebut sepakat untuk menamai mesjid tersebut dengan nama Mesjid Musa bin Nushair.
Musa bin Nushair, panglima pembebas Afrika Utara dan Andalusia. Semangat juang dan pengorbanannya bagi kejayaan Islam patut dicatat dengan tinta emas. Ia meninggal dalam perjalanan haji ke Baitullah pada tahun 718 M di daerah Lembah Qura di Hijaz. (w)
Sumber :
Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Pustaka Al Kautsar
www.islampos.com