ChanelMuslim.com – Ratusan orang di Brussel pada Rabu kemarin melakukan aksi protes mengecam serangan Israel di jalur Gaza. Hal itu bentuk sebagai solidaritas mereka dengan warga Palestina di bawah serangan Tel Aviv sejak Senin lalu.
Baca juga: Aksi Protes Digelar di Afrika Selatan Menolak Normalisasi Hubungan UEA dengan Israel
Para demonstran berkumpul di Schuman Square, yang terletak di tengah gedung Komisi Uni Eropa, Dewan Uni Eropa dan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa.
Mereka membawa plakat bertuliskan “Kami tidak akan merdeka sampai Palestina merdeka”, “Yerusalem adalah garis merah kami” dan “Akhiri pendudukan,” sambil meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina, menuntut kebebasan untuk Palestina dan mengutuk serangan Israel.
Beberapa pengunjuk rasa membawa foto anak-anak yang terbunuh akibat serangan tanpa henti Israel di Gaza.
Massa juga mengibarkan banyak bendera negara Muslim, termasuk bendera Palestina dan Turki, selama aksi protes berlangsung.
Demonstrasi di seluruh dunia dalam solidaritas dengan Palestina telah berlangsung sejak akhir pekan ini untuk memprotes serangan mematikan Israel di Gaza.
Di Jakarta, berbagai organisasi dan kelompok masyarakat Indonesia turun ke jalan menyuarakan kepedulian sebagai bukti cinta mereka terhadap Palestina pada Selasa lalu.
Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina, yang terdiri dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), memilih titik di depan Kedubes Amerika Serikat. Sedangkan LPPDI Thoriquna menggelar aksi di bundaran Hotel Indonesia.
Sementara itu, ratusan massa aksi yang menggelar orasi di seberang Kedubes Amerika Serikat mengecam sikap Amerika yang memblokir pertemuan Dewan Keamanan PBB dalam pembahasan masalah Palestina.
“Karena itu kami mendukung langkah Pemerintah Indonesia yang mendesak PBB turun tangan menyelesaikan konflik ini,” tegas perwakilan Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina.
Hingga Rabu, setidaknya 227 warga Palestina telah tewas, termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita, dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza.[ah/anadolu]