Oleh Bunda Syifa
Chanelmuslim.com – Semua alasan tentu saja masuk akal, dari seorang guru yang minggu lalu anaknya sakit, minggu ini istrinya harus cek ke dokter dan minggu depan ternyata mertuanya meninggal. Semua memang syar’i dan semua harus dimaklumi, apalagi bila kita hidup di kalangan ikhwah dan akhowat. Permintaan tolong dengan mata melukiskan sejuta afwan dan senyum menaburkan jazakillah.
Banyak excuse yang diminta sehingga tidak heran bila dalam satu hari ada 5 atau lebih guru yang tidak masuk dengan alasan yang harus di-afwankan dan replacement yang dihadiahi jazakillah/jazakallah.
Bagaimana mungkin kita ingin disayang kawan kita bila kita tidak menyayangi. Ketidakhadiran kita mungkin indah buat keluarga kita, tapi ketidakhadiran kita dalam sebuah tugas adalah beban bagi kawan kita yang harus me-replace kerja-kerja kita. Untuk satu dua kali mungkin wajar, tapi jika sudah masuk kategori seperti langganan?!
Jadi wajar ketika sang guru yang kerap absen akhirnya masuk juga, maka sang replacer teacher bergegas untuk meninggalkan sekolah siap-siap untuk tidak masuk juga dengan pikiran “hmm… sudah ada yang bertugas, sekarang giliran saya yang tidak masuk, kan ada kamu…”
Maka dimanakah letak amanah…? ketika dalam surah al mukminun dikatakan;
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Merekalah itulah orang-orang yang akan mewarisi. Yakni yang (akan) mewarisi surga firdaus. Mereka kekal didalamnya.” (Al Mukminum 8-11)
(Janur, 29 jan 2015)