Chanelmuslim.com- Menyimak tarik menarik antara Megawati Soekarnoputri dengan Tri Rismaharini di momen Pilkada DKI memang cukup menarik. Tidak seperti biasanya, Megawati ternyata begitu sungkan dengan sosok Walikota Surabaya ini.
Hingga saat ini, publik termasuk para pejabat partai berlambang banteng moncong putih ini belum tahu rencana PDIP di pilkada DKI, Februari 2017 nanti. Karena hal tersebut merupakan hak khusus ketua umum, Megawati.
Sebelumnya, publik dan pengamat menduga kuat bahwa pilihan Megawati akan jatuh pada petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tapi setelah pidato Megawati pada calon kepala daerah PDIP pekan lalu, dugaan itu kian surut.
Secara tegas, Megawati mengkritik pernyataan Ahok soal mahar oleh partai politik. Mega pun menyindir Ahok soal kerja keras jajaran PDIP di Pilkada DKI lalu yang di dalamnya ada Ahok sebagai calon wakil gubernur.
Jika pilihan Mega tidak lagi ke Ahok, lalu kepada siapa? Hal inilah yang masih belum terbaca secara jelas dari pernyataan Mega.
Dalam beberapa kesempatan yang sempat tayang dalam video di beberapa media televisi, tampak Megawati berjalan beriringan bersama Jokowi dan Risma. Tapi, tidak disebut oleh Mega kalau inilah calon penerus Jokowi di DKI.
Hal ini bisa dikatakan sangat bertolak belakang dengan Risma yang berkali-kali mengatakan kalau boleh memilih, ia lebih ingin memimpin Surabaya daripada ikut “bertempur” di DKI.
Namun, lagi-lagi, Megawati tidak menjawab pernyataan Risma tersebut, ya atau tidak. Tapi, lebih menggunakan bahasa tubuh yang sepertinya secara khusus ditujukan kepada Walikota terbaik se Indonesia versi lembaga internasional ini.
Pada sebuah kesempatan di Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP yang berlangsung pekan lalu di Wisma Kinasih Depok, Megawati lagi-lagi memperlihatkan bahasa tubuhnya untuk “mendesak” Risma maju di Pilkada DKI.
Hal ini seperti diungkapkan oleh wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah, kepada detik.com. Saat itu, Basarah secara kebetulan sebagai moderator acara.
Menurut Basarah, baru kali ini Megawati tidak beranjak dari tempat duduknya usai menyampaikan pidato. Dari awal hingga akhir, Mega begitu menyimak apa yang disampaikan Risma yang saat itu sebagai pembicara.
Basarah pun menangkap sinyal kuat dari sang ketua umum soal siapa calon PDIP di Pilkada DKI Jakarta. Dialah sang pembicara yang saat ini seperti sedang ‘dinilai’ ketua umum.
Namun, lagi-lagi, seperti menangkap bahasa tubuh Megawati, Risma menyatakan sebuah kalimat terang saat menutup presentasinya.
“Mereka (masyarakat Surabaya) kadang takut kalau saya dibawa ke Jakarta. Izin Bu, saya jangan dibawa ke Jakarta, ya Bu. Nanti mereka nggak semangat,” ucap Risma yang disaksikan para peserta dan awak media.
Pendaftaran calon kepala daerah di Pilkada DKI Jakarta akan ditutup pada tanggal 23 September, atau sekitar 10 hari lagi. Kini, publik dan para pejabat PDIP terus menanti, wanita mana di antara Megawati dan Risma yang lebih kuat bahasanya. (mh/foto: beritaprima)