ChanelMuslim.com – Pujian dan Kokohnya Jiwa Anak, Oleh: Lita Edia
Tentu setiap orangtua dan pendidik ingin membentuk anak-anak yang kokoh jiwanya.
Bersedia bekerja keras pantang menyerah.
Bersedia berkorban untuk mencapai tujuan.
Bersedia menegakkan prinsip walau situasi tidak kondusif.
Selanjutnya adalah bagaimana caranya?
Bagaimana anak bisa bertahan menerjang badai dalam kehidupannya?
Ada satu cara yang sesungguhnya mudah untuk dilakukan, namun banyak orangtua yang masih luput karena kesibukannya dalam keseharian.
Cukup dengan mengucapkan “Masyaa Allah Tabarakallah, anak Ayah/Ibu sudah bisa… (perilaku) dengan…. (kualitas)”
Baca Juga: Memberikan Pujian kepada Anak
Pujian dan Kokohnya Jiwa Anak
bisa juga dengan mengucapkan terima kasih kepadanya.
“terima kasih sudah… (perilaku), ya Nak. Ibu… (perasaan) kita”
Misalnya:
“Masyaa Allah tabarakallah, anak Ayah sudah bisa mandi sendiri, wangiiii”
“Masyaa Allah tabarakallah, anak Ibu sudah bisa memasak, masakannya enak lho!”
“terima kasih sudah bangun pagi tanpa rewel ya, Nak. Ibu senang sekali”
Pujian perlu diberikan secara spesifik terhadap perilaku, agar hal ini menjadi apresiasi yang dipahami oleh anak, dan kemudian perilakunya akan diulang.
Pujian juga tidak boleh berlebihan. Jika tidak ada perilaku yang patut dipuji. Ya, tidak perlu dipuji. Pujilah secukupnya.
Jika pujian hanya berupa label seperti ” Pintar! Hebat! “, tanpa diikuti dengan mengungkapkan perilakunya, menjadi kurang memperjelas proses yang perlu mereka jalani untuk mencapai hasil.
Demikian pula jika kita hanya memuji hasil “hebat anak mama, nilainya bagus”, dibandingkan dengan “Alhamdulillah ya Nak, dengan belajar rutin, dan doa, nilai kamu bagus-bagus ya”
Belajar rutin dan doa sungguh sungguh adalah PROSES. Sementara nilai adalah HASIL.
Anak-anak yang kokoh jiwanya adalah anak-anak yang bersedia menjalani dan fokus pada proses.
Pujian akan proses yang sudah anak-anak jalani ini akan membuat mereka selanjutnya berusaha mengulang lagi proses tersebut.
Selamat meluangkan waktu hari ini untuk memuji proses yang anak jalani.
Jangan lupa memuji anak dengan menyebut nama Allah subhanahu wa taala untuk mencegah terkena a’in.
Selamat mengasuh dan mendidik anak dengan bahagia
Barakallahu fiik.
[ind]