ChanelMuslim.com – Peringatan Isra’ Mi’raj jadi momentum untuk perbaiki shalat. Seperti diketahui, peristiwa tersebut menjadi momen ketika Rasulullah mendapat perintah shalat. Oleh sebab itu, saat ini, merupakan waktu yang tepat untuk merenungi bagaimana shalat kita.
Baca Juga: Shalat dan Hikmah Isra’ Mi’raj
Isra’ Mi’raj, Momentum Perbaiki Shalat
Dikutip dari kemenag.go.id, Wakil Presiden, K.H. Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa shalat dapat membawa ketenangan hidup. Dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
“Dirikanlah salat untuk mengingat Aku (Allah).”
“Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.”
Menurut Ma’ruf, dalam ajaran Islam, shalat merupakan tiang agama. Orang yang melaksanakannya dianggap sebagai penegak agama, sementara bagi yang meninggalkannya dianggap sebagai perusak agama.
Pentingnya menjaga shalat karena apabila shalatnya dianggap baik maka amal yang lain berpotensi untuk lolos, sebaliknya, jika shalatnya dianggap kurang baik maka amal baik yang lain berpotensi untuk tidak lolos.
Wapres menjelaskan, pahala shalat selain di akhirat, juga akan berdampak positif bagi para pelakunya di dunia. Dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai berikut.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.”
Kebaikan ini bisa berupa kesehatan, ketenangan, bisa juga bersifat materi. Selain itu, shalat menjauhkan diri dari perbuatan fasad dan keji
Dijelaskan bahwa orang yang mengerjakan shalat tapi tidak mencegah dari perbuatan fasad, keji, dan mungkar, maka dia tidak makin dekat dengan Allah melainkan justru semakin jauh.
Seperti dalam hadis Nabi yang artinya, “Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari perbuatan buruk dan mungkar, maka shalatnya tidak akan menambah kedekatan dia dengan Allah, melainkan semakin jauh dari Allah.”
Menurut para ulama, fasad adalah dorongan syahwat kebinatangan yang menyangkut kebutuhan biologis, maupun birahi yang melampaui batas.
Termasuk perbuatan zina yang dikategorikan sebagai perbuatan fasad. Sedangkan mungkar adalah dorongan sifat kebinatangan yang cenderung melakukan hal-hal yang menyakiti dan merugikan orang lain.
Dijelaskan Wapres, orang yang melakukan shalat seharusnya dapat terhindar dari perbuatan fasad dan mungkar karena jika salat dilakukan sesuai dengan tuntutan syariat agama, maka akan memunculkan perasaan sebagai seorang hamba, perasaan taat, cinta, dan mengagungkan Allah.
Sahabat Muslim, mari kita terus memperbaiki shalat kita. Mari shalat dengan benar agar bisa menjauhkan diri kita dari perbuatan buruk. [Cms]