ChanelMuslim.com- Ibu-ibu sepertinya harus super sabar. Belum lagi minyak goreng beres, tahu tempe kini kosong. Pasalnya, para pengrajinnya mogok tidak produksi lantaran bahan baku mahal.
Ibu-ibu di Jakarta dan sekitarnya dibuat susah dengan keberadaan tahu tempe. Sejak Senin kemarin, tahu tempe hilang di pasaran.
Hal ini karena asosiasi pengrajin tahu tempe sepakat menghentikan produksi. Bahan baku kedelai yang biasa mereka beli seharga 9 ribu per kilo, kini sudah 12 ribu.
Mereka pun sepakat mogok produksi tahu tempe selama tiga hari: Senin, Selasa, sampai Rabu esok. Mereka menuntut agar pemerintah menormalkan harga kedelai. Aksi yang semula di wilayah Jabodetabek, dikabarkan kini didukung asosiasi se-Jabar, Jateng, dan Jatim.
Kedelai bahan baku tahu tempe di Indonesia merupakan produk impor dari Amerika. Sekitar 90 persen kedelai untuk tahu tempe diimpor dari Amerika. Sisanya, Kanada dan lainnya.
Masalah kenaikan harga ini bisa dibilang hal rutin yang kerap terjadi. Hal ini karena Indonesia sangat bergantung dengan produk pangan dari Amerika itu.
Selama bertahun-tahun, tidak ada solusi jitu mengatasi masalah ini. Tidak ada upaya untuk menjadikan kedelai bermutu sebagai produk asli Indonesia. Padahal, negeri ini diklaim sebagai negara agraris.
Tahu tempe bisa dibilang sebagai panganan menarik. Ia merupakan makanan rakyat bawah, tapi diimpor dari negara yang kaya raya seperti Amerika.
Asosiasi tahu tempe menyatakan memang tidak turun ke jalan untuk melakukan aksi demo. Mereka menegaskan, jika sampai Rabu tuntutannya tidak terpenuhi. Maka mau tidak mau, akan ada kenaikan harga.
Ujung-ujungnya, rakyat lagi yang menjadi korban. Dengan begitu, bukan hanya pertamax kelas atas saja yang menerapkan harga pasar global. Tahu dan tempe pun ikut-ikutan sama. [Mh]