• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 22 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Quran Hadis

3 Faktor Perusak Iman

Juni 27, 2025
in Quran Hadis, Unggulan
Hati-hati Mengatakan Masyarakat telah Rusak

(foto: pinterest)

203
SHARES
1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Faktor perusak iman berasal dari diri sendiri dan juga dari luar diri. Ustaz Adika Mianoki menjelaskan tentang 3 faktor internal perusak iman yang menyebabkan keimanan menurun.

Iman seorang mukmin bisa bertambah dan bisa pula berkurang. Ada beberapa hal yang bisa merusak iman seseorang, baik menyebabkan berkurang atau bahkan membatalkan iman.

Baca Juga:ย Malaikat Mendoakan Keluarga yang Kompak dalam Iman, Kebaikan, dan Taubat

3 Faktor Perusak Iman

Berikutย  hal-hal yang bisa merusak iman, baik berupa faktor internal maupun faktor eksternal.

Faktor pertama, kebodohan

Faktor internal yang pertama adalah al-jahl (ุงู„ุฌู‡ู„) yaitu bodoh karena tidak berilmu. Kebodohan merupakan faktor internal paling utama yang akan merusak iman seseorang. Bodoh adalah lawan dari ilmu.

Sebagaimana halnya ilmu akan menambah iman dan memperkokoh keimanan seseorang, maka kebodohan berupa ketiadaan ilmu akan menyebabkan lemahnya iman.

Oleh karena itu, para nabi menjelaskan kepada kaumnya dalam banyak ayat bahwa sebab mereka terjerumus dalam perbuatan syirik dan maksiat adalah karena kebodohan.

Allah Taโ€™ala berfirman tentang kaum Nabi Musa,

ู‚ูŽุงู„ููˆุงู’ ูŠูŽุง ู…ููˆุณูŽู‰ ุงุฌู’ุนูŽู„ ู„ู‘ูŽู†ูŽุง ุฅูู„ูŽู€ู‡ุงู‹ ูƒูŽู…ูŽุง ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุขู„ูู‡ูŽุฉูŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ุชูŽุฌู’ู‡ูŽู„ููˆู†ูŽ

โ€œBani lsrail berkata, โ€˜Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala).โ€™

Musa menjawab, โ€˜Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang bodoh (tidak mengetahui)โ€™โ€ (QS. Al-Aโ€™raf: 138).

Allah Taโ€™ala berfirman tentang kaum Nabi Luth,

ูˆูŽู„ููˆุทุงู‹ ุฅูุฐู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู‚ูŽูˆู’ู…ูู‡ู ุฃูŽุชูŽุฃู’ุชููˆู†ูŽ ุงู„ู’ููŽุงุญูุดูŽุฉูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ุชูู…ู’ ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ ุฃูŽุฆูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽุชูŽุฃู’ุชููˆู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ูŽ ุดูŽู‡ู’ูˆูŽุฉู‹ ู…ู‘ูู† ุฏููˆู†ู ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุก ุจูŽู„ู’ ุฃูŽู†ุชูู…ู’ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ุชูŽุฌู’ู‡ูŽู„ููˆู†ูŽ

โ€œDan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, โ€˜Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang bodoh (tidak mengetahui) (akibat perbuatanmu)โ€™โ€ (QS. An-Naml: 54-55).

Allah Taโ€™ala berfirman tentang Nabi Ibrahim โ€˜Alaihis salam,

ู‚ูู„ู’ ุฃูŽููŽุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุฃู’ู…ูุฑููˆู†ู‘ููŠ ุฃูŽุนู’ุจูุฏู ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽุงู‡ูู„ููˆู†ูŽ

โ€œKatakanlah, โ€˜Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang bodoh?โ€™โ€ (QS. Az-Zumar: 64).

Allah Taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽู‚ูŽุฑู’ู†ูŽ ูููŠ ุจููŠููˆุชููƒูู†ู‘ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุจูŽุฑู‘ูŽุฌู’ู†ูŽ ุชูŽุจูŽุฑู‘ูุฌูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุงู‡ูู„ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฃููˆู„ูŽู‰

โ€œDan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahuluโ€ (QS. Al-Ahzab: 33).

Masih banyak ayat-ayat lain yang semakna dengan ayat-ayat di atas.

Kebodohan adalah induk berbagai macam penyakit dan sumber musibah. Ketika seseorang bodoh tentang agama Allah dan tentang hal-hal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, maka akan muncul darinya perbuatan maksiat dan menyimpang dari agama Allah.

Allah Taโ€™ala berfirman,

ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุจูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ู‡ู ู„ูู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ุงู„ุณู‘ููˆูŽุกูŽ ุจูุฌูŽู‡ูŽุงู„ูŽุฉู ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุชููˆุจููˆู†ูŽ ู…ูู† ู‚ูŽุฑููŠุจู ููŽุฃููˆู’ู„ูŽู€ุฆููƒูŽ ูŠูŽุชููˆุจู ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุนูŽู„ููŠู…ุงู‹ ุญูŽูƒููŠู…ุงู‹

โ€œSesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kebodohan/kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksanaโ€ (QS. An-Nisa: 17).

Kebodohan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kebodohan pelaku maksiat terhadap dampak maksiat โ€“ yaitu akan menyebabkan murka Allah dan datangnya azab โ€“ sehingga dengan mudahnya dia tenggelam dan bergelimang dalam kemaksiatan.

Oleh karena itu, setiap yang bermaksiat kepada Allah, sejatinya dia berada dalam keadaan bodoh terhadap dampak maksiat berupa kebinasaan di dunia dan akhirat.

Baca Juga:ย Sebab Keimanan Meningkat

Faktor kedua, lalai

Faktor internal yang kedua yaitu al-ghafla (ุงู„ุบูู„ุฉ) yang berarti lalai. Apabila seorang hamba lalai tentang tujuan untuk apa dia diciptakan, maka imannya pun akan melemah.

Allah Taโ€™ala mencela sifat lalai dalam kitab-Nya, dan memperingatkan dengan keras kepada orang-orang yang lalai. Allah Taโ€™ala menerangkan dalam Al Qurโ€™an bahwasanya hal tersebut merupakan sifat orang-orang kafir.

Allah Taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูŽุซููŠุฑุงู‹ ู…ู‘ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽู†ู’ ุขูŠูŽุงุชูู†ูŽุง ู„ูŽุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ

โ€œDan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lalai/lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kamiโ€ (QS. Yunus: 92).

Allah Taโ€™ala juga berfirman,

ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ ุธูŽุงู‡ูุฑุงู‹ ู…ู‘ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ู‡ูู…ู’ ุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ

โ€œMereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalaiโ€ (QS. Ar-Rum: 7).

Sifat lalai merupakan penyakit berbahaya yang menimpa seseorang dan akan menjauhkannya dari mengingat Allah dan melaksanakan perintah-Nya.

Baca Juga:ย Mengajarkan Keimanan kepada Anak sebelum Mengajarkan Beramal Saleh

Faktor ketiga, berpaling dari kebenaran

Faktor internal yang ketiga adalah al-aโ€™radh (ุงู„ุฃุนุฑุงุถ) yang maknanya berpaling. Allah Taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุธู’ู„ูŽู…ู ู…ูู…ู‘ูŽู† ุฐููƒู‘ูุฑูŽ ุจูุขูŠูŽุงุชู ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนู’ุฑูŽุถูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุฌู’ุฑูู…ููŠู†ูŽ ู…ูู†ุชูŽู‚ูู…ููˆู†ูŽ

โ€œDan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya?

Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosaโ€ (QS. As-Sajdah: 22).

Berpaling dari perintah Allah Taโ€™ala adalah sifat orang-orang yang ingkar yang Allah murkai. Tidak selayaknya seorang hamba ketika mendengar kalam Allah atau mendengar hadis nabi berpaling darinya.

Kewajibannya adalah menerimanya dengan menaati perintah dan mengikutinya.

Telah sahih dari Abu Waaqid al Laitsi Radhiyallahu โ€˜anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wasallam pernah duduk di masjid bersama para sahabat, kemudian datang kepada mereka tiga orang.

Dua orang mendatangi Rasulullah dan satu orang lagi pergi. Keduanya tetap berada di hadapan Rasul. Orang pertama melihat ada celah kosong di majelis dan dia segera duduk.

Orang yang kedua memilih duduk di belakangnya. Adapun orang yang ketiga pergi keluar. Ketika telah selesai, Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda,

ุฃู„ุง ุฃุฎุจุฑูƒู… ุนู† ุงู„ู†ูุฑ ุงู„ุซู„ุงุซุฉโ€:โ€ ุฃู…ุง ุฃุญุฏู‡ู…ุŒ ูุฃูˆู‰ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ุŒ ูุขูˆุงู‡ ุงู„ู„ู‡ ุŒ ูˆุฃู…ุง ุงู„ุขุฎุฑ ูุงุณุชุญูŠู‰ ูุงุณุชุญูŠู‰ ุงู„ู„ู‡ ู…ู†ู‡ุŒ ูˆุฃู…ุง ุงู„ุขุฎุฑุŒ ูุฃุนุฑุถุŒ ูุฃุนุฑุถ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡โ€

โ€œMaukah kuberitahu tentang tiga orang tadi? Adapun yang pertama dia meminta perlindungan kepada Allah, maka Allah pun melindunginya.

Adapun orang yang kedua, dia malu kepada Allah, maka Allah pun malu kepadanya. Adapun orang yang ketiga, dia berpaling, maka Allah pun berpaling darinya.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim).

Demikianlah di antara faktor-faktor internal yang bisa merusak iman seseorang. Semoga Allah Taโ€™ala menjauhkan kita dari perkara-perkara yang bisa merusak keimanan.[ind]

Sumber: Muslim.or.id

Referensi:ย  Kitab Tajdiidul Iman karya Syekh Prof. Dr. Abdurrozzaq bin Abdil Mushin al-Badr Hafidzahullah.

Tags: faktor perusak iman
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Khutbah Jumat: Hisablah Dirimu Sebelum Dihisab

Next Post

Bunda, Yuk Ketahui Perkembangan Emosi pada Anak

Next Post
Bunda, Yuk Ketahui Perkembangan Emosi Pada Anak

Bunda, Yuk Ketahui Perkembangan Emosi pada Anak

4 Kiat Memuji dan Menegur Anak yang Efektif

4 Kiat Memuji dan Menegur Anak yang Efektif

Great Edunesia Dompet Dhuafa Berhasil Jangkau 77 Ribu Penerima Manfaat Program Pendidikan

Great Edunesia Dompet Dhuafa Berhasil Jangkau 77 Ribu Penerima Manfaat Program Pendidikan

  • Dari Khitan Massal hingga Palestina: Bahagianya Merayakan Dampak

    Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    135 shares
    Share 54 Tweet 34
  • Dari Mandi Lumpur Hingga Makan Cicak, Muhammadiyah Soroti Fenomena Ngemis Online di Tiktok

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Halal Kulture District Jakarta Hadir untuk Para Muslim Muda Menumbuhkan Semangat Baru

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    253 shares
    Share 101 Tweet 63
  • Sosok Ira Puspadewi yang Fenomenal

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7646 shares
    Share 3058 Tweet 1912
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3216 shares
    Share 1286 Tweet 804
  • Hukum Memelihara Ayam tapi Mengganggu Tetangga

    1368 shares
    Share 547 Tweet 342
  • Kualitas Udara Memburuk, New Delhi India Menutup Semua Sekolah Darah

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
Chanelmuslim.com

ยฉ 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

ยฉ 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga