ChanelMuslim.com – Proses menuju pernikahan tidak cukup dilakukan dengan perkataan ‘aku mencintainya’ tanpa mempelajari strategi yang tepat untuk mendapatkan calon suami yang cocok. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman agama, pemahaman tentang rumah tangga, manejemen kehidupan, manejemen emosi, manejemen finansial serta yang lainnya sangat perlu untuk diketahui.
Jika seseorang menikah tanpa proses yang matang maka akan berakibat fatal jika terjadi ketidakcocokan. Dilansir dari Smart Muslimah, secara global satu dari lima pernikahan pasangan muslim berakhir dengan perceraian.
Tragisnya, angka perceraian di kalangan umat Islam meningkat setiap tahun. Sayangnya, ini disebabkan karena mereka tidak meluangkan waktu untuk mengevaluasi kebutuhan mereka sendiri terhadap calon suaminya sebelum mereka menikah.
Baca Juga: Cinta Itu Menyakitkan Karena Ada Cemburu
Tidak Cukup dengan ‘Aku Mencintainya’
Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Universitas George Mason berjudul “Muslims Marital Health Survey” melaporkan tanggapan dari pasangan yang telah melalui kursus konseling pra-nikah.
Mereka mengatakan bahwa kursus-kursus tersebut menghasilkan kehidupan keluarga yang lebih bahagia dan puas.
Ini menunjukkan bahwa alih-alih mengandalkan solusi budaya yang terkadang tidak dapat digunakan untuk menghadapi masalah, namun mereka dapat berpikir “out of the box” dalam menemukan alternatif solusi dan menangani ketidaksepakatan dengan cara yang matang yang dan mampu menghasilkan penyelesaian secara damai.
Selain penampilan dan karakter lahiriah calon suami, dibutuhkan lebih banyak upaya. Terlalu naif untuk hanya mengatakan “Aku mencari calon suami yang baik” ini terlalu kabur. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “baik”?
Pada kenyataannya, kata baik ini masih terlalu subjektif. Kamu harus lebih menemukan secara detail, baik seperti apa yang kamu butuhkan dan yang Islam telah tetapkan.
Kamu ingin menemukan suami yang cocok dan menjalani rumah tangga yang penuh kasih sayamng. Kamu ingin menyempurnakan setengah agamamu dan mencari pahala dan berkah Allah dalam pernikahanmu.
Tetapi terlalu sering kita terburu-buru dalam proses pernikahan dan lupa mempertimbangkan beberapa faktor penting dalam proses pengambilan keputusan. Faktor-faktor itu, jika diabaikan, dapat menyebabkan sakit hati dan kesengsaraan.
Bagaimanapun, pernikahan adalah salah satu institusi terindah dalam Islam.
Allah (swt) berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang” (30:21)
Wanita sering kali ditekan oleh keluarga atau mendapatkan informasi yang salah tetang calon pasangan. Belum lagi mereka kurang nasihat praktis tentang bagaimana menjalani proses menemukan belahan jiwa.
Terkadang hormon kita dapat mengaburkan pikiran kita dan memengaruhi pengambilan keputusan kita, tanpa benar-benar memahami apa yang membuat seorang pria cocok dengan kita secara fisik, emosional, dan spiritual.
Namun, dengan memahami tujuan sebenarnya dari pernikahan, dan dengan tepat mendefinisikan kebutuhan fisik, emosional, dan spiritualmu, kamu dapat memangkas kebingungan dengan percaya diri menemukan suami yang cocok dan selangkah lebih dekat menuju pernikahan sukses. [Ln]