ChanelMuslim.com- Ada pemilihan calon raja dari tiga pangeran. Pemilihan ini dipimpin langsung oleh sang raja yang sudah sangat tua.
“Aku minta kalian bertiga untuk pergi ke hutan sana. Tanpa pengawal dan bawa perlengkapan secukupnya,” titah sang raja akhirnya memulai pemilihan itu.
Setelah sepekan, ketiganya diperbolehkan untuk kembali ke istana. Namun, tak seorang pun yang memahami maksud raja mengirim tiga pangeran ke hutan.
“Kalian ceritakan kepada kami, apa yang kalian lihat dan dengar di hutan sana!” ucap sang raja yang juga disaksikan para penasihat.
“Aku melihat pepohonan yang lebat. Aku juga mendengar suara-suara hewan di sana,” jelas pangeran pertama.
“Aku melihat hijaunya aneka tanaman di sana. Aku mendengar kicauan burung dan suara hewan lainnya,” ungkap pangeran kedua.
“Aku melihat kegelisahan pepohonan dan hewan di sana. Aku juga menangkap tangisan suara mereka,” ucap pangeran ketiga agak berbeda dengan yang sebelumnya.
“Kenapa menurutmu mereka gelisah dan menangis?” sergah sang raja dengan suara yang agak parau.
“Entahlah. Sepertinya, mereka tidak ingin tempat hunian mereka terus terkurangi oleh keinginan kita untuk terus memanfaatkan hutan,” jelas sang pangeran lagi.
“Anak-anakku. Pangeran yang ketigalah yang pantas sebagai raja menggantikanku. Ia mampu menangkap sesuatu yang tak terlihat dan mampu mendengar yang tak terdengar. Dan seperti itulah tugas raja nantinya,” pungkas sang raja.
**
Seorang pemimpin itu tidak sepatutnya hanya menggunakan mata di kepalanya saja, atau mendengar melalui telinganya saja.
Ia harus mampu menangkap makna di balik semua yang terlihat dan terdengar, menangkap suara batin mereka. Meskipun hal itu tak terucapkan.
Di mana pun posisi itu, jadilah sebagai pemimpin yang peka dengan keadaan dan suara batin rakyat dan bawahannya. Sebelum segalanya menjadi serba terlambat. [Mh]