ChanelMuslim.com – Perhatian Islam terhadap perhiasan bagi wanita ditujukan untuk menyambut fitrahnya. Ini secara mudah dibuktikan dengan Islam yang mengatur urusan perhiasan lebih banyak pada wanita dibanding pria, seperti kebolehan wanita menggunakan sutra sedangkan tidak pada pria.
Posisi perhiasan bagi wanita adalah sebuah kebutuhan, tanpanya wanita akan berada pada kondisi yang sulit karena kebutuhannya ini tidak terpenuhi.
Baca Juga: Makin Banyak Wanita Berhijab di Iklan Amerika
Namun disisi lain perhiasan bagi wanita perlu penjagaan yang ketat melalui aturan yang benar sebagaimana Islam mengaturnya.
Jika aturan mengenai perhiasan pada wanita ini tidak berada di alur yang benar maka akan terjadi kerusakan dari segala arah dan wanita bisa kehilangan perhiasan yang menjadi kebutuhannya ini.
Maka tidak heran jika Islam menaruh perhatian yang lebih pada wanita, memberinya arahan dan syarat-syarat penggunaan perhiasan itu sendiri demi memberinya perlindungan.
Perhiasan bagi wanita tidak terbatas pada emas, perak, cincin, kalung, gelang dan semacamnya. Pakaiannya. suaranya, pergaulannya, dan keberadaanya adalah beberapa aspek lain dari perhiasan itu sendiri.
Sehingga semuanya ini perlu aturan tersendiri dan bimbingan khusus dari Islam yang justru berfungsi untuk menjamin kebahagiaan, keselamatan dan kemuliannya.
Betapa serius Islam mengatur masalah wanita ini, menjadikannya memiliki kehormatan yang tinggi demi melindungi dan menjauhkannya dari kejahatan yang disebabkan oleh mata-mata yang tidak bertanggung jawab.
Perhiasan bagi wanita ini bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga jika diletakkan pada tempat yang seharusnya dan bisa menjadi sesuatu yang membahayakan jika liar tanpa hunian.
Sayangnya masih banyak wanita muslimah yang tidak percaya diri dengan aturan agamanya. Mereka merasa bahwa aturan mengenai wanita terutama perhiasan dibatasi hingga mereka berasumsi hal tersebut adalah bentuk pengekangan terhadap hidup wanita.
Mereka menuntut kesamaan dalam urusan menutup aurat dengan laki-laki. Tidak hanya itu, bahkan menuntut kesetaraan dalam berbagia hal, tidak peduli bahwa karakter dasar mereka sesungguhnya berbeda.[Ln]