ChanelMuslim.com – Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membatasi kunjungan dari luar negaranya membuat banyak wisatawan mancanegara (wisman) mengurungkan niatnya untuk datang ke Negara Paman Sam itu.
Dalam aturan yang ditetapkan pada 27 Januari, Trump menyatakan kalau penduduk dari tujuh negara Muslim; Iran, Irak, Yaman, Suriah, Libya, Somalia dan Sudan, dilarang masuk ke AS. Namun, aturan itu kemudian ditunda pada 3 Februari.
Dilansir dari AFP pada Kamis (9/2), data dari perusahaan analisia ForwardKeys mencatat kalau sampai akhir Januari 2017 total jumlah pemesanan terkait wisata ke AS turun sebanyak 6,5 persen, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Jumlah pemesanan wisata dari Eropa dan Asia turun sebanyak 14 persen. Sedangkan pemesanan wisata dari Eropa Utara turun sebanyak 6,6 persen.
Selain jumlah pemesanan yang turun, jumlah wisman yang datang ke AS selama 28 Januari sampai 4 Februari juga mengalami penurunan sebanyak 80 persen, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
“Data ini menunjukkan kalau aturan yang dibuat oleh Trump membuat banyak wisman membatalkan pesanan. Jika terus terjadi, hal itu akan memengaruhi masa depan industri pariwisata di AS,” kata CEO ForwardKeys Olivier Jager.
“Kedatangan wisman menambah pemasukan negara. Dan jika aktivitasnya terganggu, itu bukan kabar baik bagi perekonomian AS,” lanjutnya.
Walau data yang disusun ForwardKeys hanya dari perkembangan selama delapan hari, namun data tersebut memperlihatkan kalau industri pariwisata AS masih stabil sebelum drama pemilihan Presiden AS berlangsung.[af/cnn]