ChanelMuslim.com – Para ibu penyintas Semeru tampak asyik berlatih menyulam sambil mengasuh anak-anak mereka. Kegiatan itu diinisiasi oleh Gerakan Masyarakat Pedesaan Lumajang (Gemapalu) dengan dukungan Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) dan DPD HA-IPB Jawa Timur, Ahad (23/1/2022).
Menyusul sukses pelatihan menyulam tahap pertama bagi para penyintas erupsi Semeru pekan lalu di Desa Sumbermujur, pelatihan itu berlangsung di Lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, yang merupakan salah satu lokasi pengungsian, diikuti 37 peserta.
Mirip dengan acara sebelumnya, para ibu berlatih menyulam sambil mengasuh anak-anak mereka. Kali ini, beberapa relawan dari UNAIR, UIN, dan YSI turut bergabung membantu pelatihan.
Saking asyiknya, para ibu baru menuntaskan pelatihannya lewat waktu Zuhur.
Baca Juga: Bantu Pemulihan Pasca Erupsi Semeru, TIKI Serahkan Donasi Rp500 Juta Lewat BAZNAS
Menengok Para Ibu Penyintas Semeru Berlatih Menyulam
“Saya senang sekali ada kegiatan ini karena di desa asal saya, Dusun Kajarkuning Desa Sumberwuluh, pekerjaan saya memang menjahit,” kata Halimah, yang secara aklamasi ditunjuk sebagai koordinator kelompok.
Ia juga aktif mengajak familinya bergabung di pelatihan.
Peserta sepakat berkumpul kembali pekan berikutnya untuk mengumpulkan hasil sulaman mereka sambil merencanakan kegiatan selanjutnya.
Bulan lalu, Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) menyerahkan bantuan berupa 150 paket perlengkapan rumah tangga, 150 paket alat kebersihan, dan perlengkapan ibadah kepada warga penyintas bencana erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang (26/12).
Ketua Gemapalu, Andi Median Yasnawi, menerangkan, satu perlengkapan rumah tangga terdiri atas dandang, wajan, panci, mangkok, sutil, piring, gelas, dan sendok.
Adapun satu paket perlengkapan kebersihan terdiri atas sapu, timba, sekop, lap, kemoceng, dan alat pel.
“Saya berterima kasih atas bantuan yang amat bermanfaat ini,” kata Misiyem, warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sapiturang, yang saat ini terpaksa tinggal di pengungsian Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
Ia membawa putranya, Azis, yang mengaku menikmati acara menggambar di kaos oblong yang diadakan ARM, DPD HA-IPB Jatim, dan Gemapalu.[ind]