Team Work dan Dunia Kerja, oleh: Fifi P. Jubilea
ChanelMuslim.com – “Sekarang kita bagi-bagi tugas, yang akhwats bagian konsumsi dan keuanganm kalau yang ikhwans bagian transportasi dan iterinary acara.” Aku langsung memberi instruksi pada para staf dengan secepat kilat begitu mendarat di Hongkong.
“Pokoknya saya gak mau ikutan wara-wiri ngurus semuanya. Kalian kan leaders, jadi udah tahu apa yang harus dikerjakan. Saya terima beres aja yang penting goals semua tercapai. Kalau sudah siap panggil saya, kalau bingung kalian rundingkan diantara kalian, kalau bingung banget hampir stress baru telpon saya…”
“Ingat loh, saya ini udah tua, kalian tahu kan perempuan kalau udah mulai tua gini mengedepankan emosi. Jangan sampai kalian nanti kena omelan sepanjang jalan.
Kalian juga tahu kan kaki saya udah mulai sakit-sakitan, tidur juga udah mulai cepat dan makan juga udah mulai dikit.”
Instruksi dan penjelasan terus keluar dari mulutku. Alhamdulillah aku tidak sampai menjelaskan sudah berapa helai jumlah uban yang muncul, tuk meyakinkan betapa tuanya saya sehingga mereka semua (staf-staf muda), faham betul bossnya perlu di bantu. Selain aku pimpinan mereka, aku juga seorang wanita yang sudah tua sambil berharap untuk dikasihani.
Tapi pada kenyataannya walau aku sudah menjelaskan ini itu, tetap saja ku tak dianggap tua. Sehingga kemana-mana mereka maunya saya ikut, padahal saya udah gak sama tenaganya kayak mereka dalam segala hal. Naik tangga ke lantai 5 juga saya harus ikut.
Baca Juga: Ghaida Tsurayya: Keluarga adalah Team Work dalam Menghadapi Tantangan Zaman
Team Work dan Dunia Kerja
Saya sering bilang ke orang bahwa saya sudah tua, agar saya bisa santai pijat-pijat, tiduran tanpa beban. Tapi tetap saja tidak ada yang percaya. Karena kalau lagi kesal , atau ada sesuatu yang ingin saya capai, kadang saya lebih gagah daripada staf-staf saya yang masih muda muda itu.
Dari instruksi tadi, saya perhatikan team work merekaYang jadi pelajaran lagi dari teamwork diantara mereka adalah, yang perempuann tuh mirip saya banget. Cerewetnya, detailnya dan cepat kalau kerja. Saking cepatnya semua jobdesk yang ikhwan juga diambil. Akhirnya keesokan harinya saya mengomel lagi; “Ini yang ladies, coba deh jangan kelincahan dan jangan kebanyakan tenaga. Tugas transportasi kan yang laki-laki kenapa kalian juga yang repot cari taxi, cegat sana-sini. Kalau semua kalian yang ngerjain, kalian tambah pinter nanti yang laki-laki gak punya kesempatan untuk unjuk diri. Ayuk ustad, pak, majuuu cari taxi.”
Masalahnya bukan taxinya , tapi kalau semua kita yang ngerjakan maka kita makin pintar n banyak pengalaman, sementara teman-teman kita malah nanti gak bisa apa@apa dan dapat penilaian buruk dari pimpinan.
Teamwork adalah proses pembelajaran untuk saling berbagi juga dengan teman, walau kita punya dan bisa semua. Maka jangan semuanya di borong, beri kesempatan pada kawan yang lain, agar teman kita punya pengalaman dan keahlian.
Memberi bukan hanya berupa barang, juga memberi kesempatan…
“… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Maidah: 2)
(w)