ChanelMuslim.com – Assalamualaikum Ustaz, apakah penyakit anxiety itu teguran dari Allah atau hidayah? Anxiety itu rasa kecemasan berlebihan.
Ustaz Farid Nu’man Hasan, S.S. menjawab mengenai permasalahan ini yaitu sebagai berikut.
Baca Juga: Istri Cemas Berlebihan, Pekerjaan Rumah Tangga Berantakan
Bismillahirrahmanirrahim..
Penyakit, musibah, yang dialami seorang muslim adalah ujian baginya khususnya bagi yang shalih. Ada pun bagi muslim yang suka berbuat maksiat, itu merupakan teguran atau peringatan baginya.
Sedangkan bagi orang kafir itu adalah azab dan murka Allah Ta’ala.
Dalam kitab Fawaidul Fawaid-nya Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah:
وذكر ابن أبي الدنيا عن أنس بن مالك: أنه دخل على عائشة، هو ورجل آخر، فقال لها الرجل: يا أم المؤمنين حدثينا عن الزلزلة، فقالت: إذا استباحوا الزنا، وشربوا الخمر، وضربوا بالمعازف، غار الله عز وجل في سمائه، فقال للأرض تزلزلي بهم، فإن تابوا
ونزعوا، وإلا هدمها عليهم، قال: يا أم المؤمنين، أعذابا لهم؟ قالت: بلى، موعظة ورحمة للمؤمنين، ونكالا وعذابا وسخطا على الكافرين
Ibnu Abi Dunya menceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Beliau dan seorang laki-laki menemui Aisyah Radhiyallahu Anha. Laki-laki itu bertanya:
“Wahai ummul mu’minin, ceritakan kepada kami tentang gempa bumi!”
Aisyah Radhiyallahu Anha menjawab: “Saat mereka membolehkan zina, meminum khamr, merajalela musik, maka Allah Ta’ala cemburu di langit-Nya, dan berkata kepada bumi “guncangkanlah mereka!”
Jika mereka berhenti dan bertobat, maka berhentilah, tapi jika tidak maka hancurkanlah!”
Dia berkata lagi, “Wahai Ibu, apakah itu azab?”
Aisyah menjawab: “Tentu, tapi bagi orang beriman itu adalah rahmat dan pelajaran, bagi orang kafir itu adalah murka dan azab.”
(Fawaidul Fawaid, Hlm. 46)
Baca Juga: 5 Tips Atasi Cemas karena Berita Covid
Penyakit Anxiety Menurut Kacamata Islam
Hikmah bagi seorang muslim yang diuji oleh penyakit atau musibah adalah dihapuskannya dosa asalkan dia bersabar menghadapinya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
“Ujian senantiasa menimpa orang mu`min pada diri, anak dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu kesalahan pun atasnya.”
(HR. At Tirmidzi no. 2399, hasan shahih)
Dalam hadits qudsi, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ ابْنَ آدَمَ إِنْ صَبَرْتَ وَاحْتَسَبْتَ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى لَمْ أَرْضَ لَكَ ثَوَابًا دُونَ الْجَنَّةِ
Allah Jalla JallaLahu berfirman kepada anak Adam: “Jika kamu bersabar dan dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali surga.”
(HR. Ibnu Majah no. 1597, Hasan)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]