ChanelMuslim.com- Pertama kali dalam sejarah reformasi, publik disajikan dengan diskursus perpanjangan masa jabatan presiden. Mulai dari otak-atik tiga periode hingga penundaan pemilu sampai tiga tahun.
Bisa dibilang, inilah kali pertama publik di negeri ini diombang-ambing dengan isu liar tentang masa jabatan presiden. Entah siapa yang merancang, isu ini menjadi diskusi mubazir yang tak memberikan maslahat untuk segala hal.
Awalnya, “bola panas” dilempar dalam bentuk usulan amandemen undang-undang dasar tentang masa jabatan menjadi tiga periode. Menariknya, lontaran ini tidak disampaikan dari dalam pemerintahan, bukan pula dari parlemen.
Lontaran tiga periode muncul dari isu politik yang disampaikan pihak pengamat yang terus “digoreng” media massa. Isu pun terus bergulir hingga adanya kabar burung bahwa MPR akan melakukan sidang istimewa membahas hal tersebut.
Menariknya, presiden sendiri setidaknya tiga kali menyampaikan penolakan usulan tersebut. Dan beliau menegaskan bahwa hal itu seperti menampar wajah presiden sendiri.
Kandas dengan lontaran tiga periode, muncul lagi yang baru. Yaitu, usulan penundaan pemilu hingga tiga tahun. Hal ini berarti pemilu tidak di tahun 2004, melainkan di 2007.
Yang menyampaikan itu seorang anggota kabinet saat ini. Menurutnya, dunia usaha menginginkan agar masa jabatan presiden hingga tahun 2027, atau adanya penundaan pemilu hingga tiga tahun.
Secara sederhana, usulan ini bukan hanya menguntungkan presiden. Tapi juga menguntungkan parlemen, para menteri, dan lembaga-lembaga lainnya. Karena secara otomatis, mereka pun akan mengalami perpajangan jabatan hingga tiga tahun.
Usulan ini bisa dibilang lebih parah. Selain karena pertimbangannya tidak jelas, dasar hukumnya bisa dibilang gelap.
Kalau alasan penundaan pemilu lantaran covid, negara-negara lain membuktikan hal tersebut tidak menjadi masalah. Salah satunya Amerika yang sukses menyelenggarakan pemilu di saat covid tinggi.
Entah siapa di balik permainan berbahaya ini, dan apa tujuan yang diinginkan. Yang jelas, lontaran ini sangat menggelisahkan rakyat Indonesia yang sedang susah menghadapi wabah dan krisis ekonomi.
Sepertinya ada pihak-pihak yang sangat berkepentingan agar rezim saat ini bisa terus berlangsung. Meskipun hanya dengan penambahan tiga tahun.
Jika lontaran ini terus digulirkan, bukan tidak mungkin akan mencitrakan Indonesia sebagai negara yang tidak memiliki kepastian hukum. Dan hal itu kian menyulitkan negeri ini mendapatkan kepercayaan dari para investor luar negeri.
Sudahi semua lontaran liar itu. Jangan buang-buang energi bangsa ini untuk hal yang tidak jelas. [Mh]