ChanelMuslim.com – Kisah Said bin Amir dengan Isterinya
Dan seandainya seorang seperti Sa’id bin Amir menolak untuk memikul tanggung jawab hukum, maka siapa lagi yang akan membantu Umar dalam memiku tanggung jawab yang amat berat itu?
Demikianlah akhirnya Sa’id berangkat ke Homs. Ikut bersamanya isterinya, dan sebetulnya mereka berdua adalah pengantin baru. Semenjak kecil isterinya adalah seorang wanita yang amat cantik berseri-seri. Mereka dibekali Umar secukupnya.
Ketika kedudukan mereka di Homs telah mantap, sang isteri bermaksud menggunakan haknya sebagai isteri untuk memanfaatkan harta yang telah diberikan Umar sebagai bekal mereka.
Diusulkannya kepada suaminya untuk membeli pakaian yang layak dan perlengkapan rumah tangga, lalu menyimpan sisanya.
Baca Kisah Sebelumnya: Said bin Amir yang Dipercaya Umar Memimpin Syria
Kisah Said bin Amir dengan Isterinya
Jawab Sa’id kepada isterinya: “Maukah kamu saya tunjukkan yang lebih baik dari rencanamu itu? Ketika berada di suatu negeri yang amat pesat perdagangannya dan laris barang jualannya. Maka lebih baik serahkan harta ini kepada seseorang yang akan mengambilnya sebagai modal dan akan memperkembangkannya!”
“Bagaimana jika perdagangannya rugi?” tanya isterinya. “Saya akan sediakan jaminan,” ujar Sa’id. “Baiklah kalau begitu” kata isterinya pula. Kemudian Sa’id pergi ke luar, lalu membeli sebagian keperluan hidup dari jenis yang amat bersahaja, dan sisanya, yang tentu masih banyak itu, dibagi-bagikan kepada faqir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.
Hari-hari pun berlalu, dan dari waktu ke waktu isteri Sa’id menanyakan kepada suaminya soal perdagangan mereka dan bilakah keuntungannya hendak dibagikan. Semua itu dijawab Sa’id bahwa perdagangan mereka berjalan lancar, sedang keuntungan bertambah banyak dan kian meningkat.
Pada suatu hari isterinya memajukan lagi pertanyaan serupa di hadapan seorang kerabat yang mengetahui duduk perkara yang sebenarnya. Sa’idpun tersenyum dan tertawa yang menyebabkan timbulnya keraguan dan kecurigaan sang isteri.
Didesaknya suaminya agar menceritakannya secara terus terang. Maka disampaikannya bahwa harta itu telah disedekahkannya dari semula.
Bersambung… [Ln]