Chanelmuslim.com-Komitmen menjadi rumah sakit komplementer yang tak hanya mengobati pasien dengan cara medis, tapi juga spiritual membuat RS Ummi, Bogor menggelar kajian Terapi Quran dengan narasumber KH. Riyadh Rosyadi pada Sabtu (14/1).
Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman dalam menjalankan seluruh aspek kehidupannya. Alquran juga memiliki nama-nama lain, seperti Al-Furqon (pembeda), Adz-Dzkri (pemberi peringatan) atau yang lainnya. Namun, di antara nama-nama tersebut, ada satu nama yang sering diartikan kurang tepat, yaitu Asy-syifa. Banyak orang mengartikan Asy-syifa sebagai obat. Namun menurut K.H Riyadh Rosyadi, Asy-syifa lebih tepat diartikan sebagai penyembuh.
“Asy-syifa berbeda dengan Ad-dawa’. Asy-syifa itu penyembuh, sedangkan Ad-dawa’ itu obat. Kalau berobat kita belum tentu sembuh, tapi kalau Asy-syifa sudah bergaransi sembuh. Pemberi garansi itu Allah swt langsung,” tutur K.H. Riyadh Rosyadi saat memberikan kajian bertemakan “Alquran sebagai (Syifa’) Penyembuh” yang berlokasi di RS UMMI, Bogor, Sabtu (14/1).
Lebih lanjut, pengasuh Ponpes Tahfidz Badrussalam di Magetan ini juga mengatakan bahwa Alquran dapat digunakan sebagai penyembuh segala penyakit, baik penyakit fisik, mental hingga penyakit sosial. Selain itu, Alquran bukan hanya dapat berguna bagi manusia saja, melainkan jin, hewan, bahkan tumbuhan pun dapat diterapi dengan ayat-ayat Alquran.
Dalam kajian tersebut, Kyai yang akrab dipanggil dengan Ustadz Rosyad ini juga menjelaskan cara menggunakan Alquran sebagai penyembuh. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkoreksi diri dan istighfar dengan sungguh-sungguh.
“Segala penyakit yang ada pada diri manusia tak lepas dari kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya”, kata Ustadz Rosyad.
Kemudian dilanjutkan dengan membaca ayat-ayat Alquran. Ayat yang dibaca tidak tertentu, sebab seluruh ayat dalam Alquran merupakan penyembuh. Namun, surat yang paling sering digunakan oleh para sahabat Rasulullah saw adalah surat Al-Fatihah. Ustadz Rosyad menganjurkan surat-surat yang sudah dihafal agar dapat dihayati dengan sungguh-sungguh. Dilanjutkan dengan berdoa dan meniupkannya ke telapak tangan. Kemudian meletakkan telapak tangan pada bagian tubuh yang dirasa sakit.
Pemaparan materi tersebut diakhiri dengan sesi diskusi. Peserta kajian yang berjumlah 200-an Orang tersebut sangat antusias untuk bertanya. Pertanyaan yang ditanyakan beragam, mulai dari penyakit fisik, penyakit sosial, hingga penyakit yang timbul akibat gangguan jin.
Kajian ini ditutup dengan istighfar dan doa bersama yang dipimpin oleh K.H Riyadh Rosyadi.(ira/ind)