Oleh : Ustadz Elvin Sasmita*
chanelmuslim.com – Ummu Hasna Azzam bertanya kepada saya, sejak usia berapa anak-anak saya mulai menghafal Al Quran?
Bismillah. Orang tua sebaiknya mulai menanamkan kebaikan sejak anak-anak berada di dalam kandungan ibunya. Sebagaimana Allah mengabadikan masa kehamilan Hana ibunya Maryam di dalam surat Ali Imran ayat 35.
“(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: ‘Ya Rabbku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada-Mu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui.”
Saat usia kehamilan tiga bulan sesungguh seorang bayi sudah dapat mendengar. Suara yang paling ia kenali adalah suara ibunya. Kebiasaan seorang ibu tilawah Alquran dan memuraja’ah (mengulang hafalan) akan sangat mempengaruhi kemampuan anak berintraksi dengan Alquran nantinya. Atau kalau seorang ibu tidak memiliki bacaan Alquran yang baik maka sempatkanlah memprogram dirinya untuk bisa menyimak atau mendengarkan murottal Alquran.
Kebiasaan ini harus di teruskan sampai bayi lahir.
Kalau bayi sudah mulai bisa mengucapkan kata-kata mulai ditambahkan dengan mentalqin surat-surat pendek seperti Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas dan seterusnya. Sampai anak bisa mengikutinya walau dengan lafal yang tidak jelas. Karena sesungguhnya dia sudah merekam semuanya…hanya saja di karenakan kemampuan melafalkan kata yang belum sempurna, apa yang dia ucapkan tidak jelas.
Kalau anak sudah memahami apa yang kita ucapkan, tambahkan dengan kisah-kisah yang ada didalam Alquran, karena kisah-kisah akan mengokohkan keimanan anak. Iman inilah yang menjadi kunci dasar proses seorang anak menghafal Alquran. Iman yang tumbuh dalam diri seorang anak akan membuat dia memahami betapa Alquran itu menjadi salah satu bagian terpenting di dalam hidupnya. Kebiasaan dia membaca dan menghafal itu akan tumbuh dalam dirinya dan ini memudahkan kita untuk memprogram dirinya.
Dan yang harus pula dipahami bahwa kemampuan tiap anak-anak kita berbeda satu dan yang lainnya. Anak saya nomor 5 (Kholid) misalnya, dia sudah hafal dengan baik, lancar dan jelas surat An Naba, An Nazi’at dan Abasa, saat dia baru berusia 2 tahun. Tapi tidak demikian dengan 6 anak saya yang lainnya. Yang harus kita para orang tua pahami pula adalah Allah-lah yang meletakkan Alquran secara utuh didalam hati anak-anak kita. Bersabarlah dalam membimbing dan mengarahkannya, lihatlah diri kita, hafalan apa yang kita miliki saat kita seusia mereka.
Terakhir membersamai perjuangan mereka dalam menghafal Alquran. Hendaklah kita menjadi contoh terbaik mereka. Kita tidak hanya sibuk mengarahkan dan memprogram mereka. Tapi jadikanlah diri kita sebagai orang pertama yang menjalani program itu sebelum anak-anak kita. Sekali pun nantinya anak-anak kita melesat jauh lebih cepat ketimbang kita, tapi contoh yang kita berikan itu adalah motivasi termahal bagi diri mereka. Wallahua’alam.
*Penulis adalah Direktur Madrasah Al Fatih, Hambalang, Bogor. 5 dari 7 puteranya telah mengkhatamkan hafalan Alquran sebelum usia 15 tahun.