ChanelMuslim.com- Setan berbisik ke hati manusia. Bukan ke telinga manusia.
Meski tidak pernah berjumpa dengan manusia, setan merupakan sosok yang paling sering berbisik ke manusia. Boleh jadi, melebihi orang-orang terdekat manusia itu sendiri.
Setan tidak berbisik melalui telinga manusia. Walaupun fungsi utama telinga untuk mendengar. Dan berbisik menunjukkan tentang suara yang didengar.
Setan langsung berbisik ke hati. Karena hati merupakan pusat komando diri manusia. Langkah baik atau buruk yang akan dilakukan manusia bergantung hatinya.
Sementara “bisikan” dari setan-setan jenis manusia mungkin saja melalui panca indera: telinga, mata, dan rasa. Tapi, eksekusinya tetap melalui hati. Di situlah setan memantapkan lintasan pikiran menjadi kemantapan niat atau azam.
Hati yang hidup dengan cahaya iman akan membentengi diri dengan filter dan hujah. Ketika setan membisikkan sesuatu, filter dan hujjah ini menyangkal. Terjadilah “perang” pengaruh yang begitu sengit terhadap hati.
Ketika hati berzikir, peperangan itu akan dimenangkan iman. Setan tidak kuat dengan getaran zikir dalam hati. Tapi ketika kurang zikir, boleh jadi peperangan dimenangkan setan.
Begitu pun ketika zikir tidak sampai ke hati, atau hanya sebatas gerakan lisan. Setan akan cepat menguasai hati yang rapuh. Hati yang gersang. Meskipun, lisan si manusia tampak berzikir, setan bisa menguasai hati dengan mudah.
Jangan heran melihat seseorang yang lisannya sering berzikir, tapi amalnya jauh dari bimbingan hidayah. Sekali lagi, hal ini karena zikirnya hanya sampai di lisan sementara hatinya seolah berada di dunia lain.
Jika setan berhasil menitipkan “bisikannya” di hati manusia, ia tidak mau menyingkir. Ia tidak puas hanya satu bisikan. Dua, tiga, empat, atau seterusnya. Setan akan menduduki hati manusia seolah setanlah yang kini menjadi hati manusia.
Karena itu, segarkan iman kita. Segarkan dengan berzikir sampai ke hati, bukan lisan saja. Perbanyak membaca Al-Qur’an dan menyimak maknanya. Dan juga, perbanyak mendengarkan tausiyah dari para dai.
Jadi, jangan langsung percaya dengan suara hati kita. Periksa terlebih dahulu, apakah hati kita sedang sehat, atau jangan-jangan sedang sakit.
Periksa sekali lagi, apakah suara dari hati itu memang suara yang bersih dari cahaya iman. Jangan-jangan, hanya pantulan dari cerminan bisikan setan.
Mohonlah pertolongan Allah dari bisikan setan di dalam hati. Hanya dengan kekuatan Allah melalui asma dan firmanNya, bisikan setan tidak akan tembus kedalam hati. [Mh]