ChanelMuslim.com – Kepercayaan Orang Quraisy kepada Shuhaib
Sebagaimana telah kita kemukakan dulu, Shuhaib bin Sinan selalu menghadapi segala akibat dan resiko dengan keberanian luar biasa.
Ia tak hendak mundur dari segala pertempuran atau mengucilkan diri dari bahaya, sedang kegemarannya dialihkannya dari menumpuk keuntungan kepada memikul tanggung jawab, dari menikmati kehidupan kepada mengarungi bahaya dan mencintai maut.
Baca Juga Kisah Sebelumnya: Tanggung Jawab Shuhaib bin Sinan kepada Islam
Kepercayaan Orang Quraisy kepada Shuhaib
Hari-hari perjuangannya yang mulia dan cintanya yang luhur itu diawali pada saat hijrahnya. Pada hari itu ditinggalkanya segala emas dan perak serta kekayaan yang diperolehnya sebagai hasil perniagaan selama berbilang tahun di Mekkah.
Semua kekayaan ini, yakni segala yang dimilikinya, dilepaskan dalam sekejap saat tanpa berfikir panjang atau mundur maju.
Ketika Rasullah hendak pergi hijrah, Shuhaib mengetahuinya dan menurut rencana ia akan menjadi orang ketiga dalam hijrah tersebut, di samping Rasulullah dan Abu Bakar. Tetapi orang-orang Quraisy telah mengatur persiapan di malam harinya untuk mencegah kepindahan Rasulullah.
Shuhai terjebak dalam salah satu perangkap mereka, hingga terhalang untuk hijrah untuk sementara waktu, sementara Rasulullah dengan shahabatnya berhasil meloloskan diri atas berkah Allah Ta’ala.
Shuhaib berusaha menolak tuduhan Quraisy dengan jalan bersilat lidah, hingga ketika mereka lengah ia naik ke punggung untanya, lalu dipacunya hewan itu dengan sekencang-kencangnya menuju sahara luas.
Tetapi Quraisy mengirim pemburu-pemburu mereka untuk menyusulnya dan usaha itu hampir berhasil. Tapi demi Shuhaib melihat dan berhadapan dengan mereka ia berseru katanya:
“Hai orang-orang Quraisya! Kalian sama mengetahui bahwa saya adalah ahli panah yang paling mahir.
Demi Allah, kalian takkan berhasil mendekati diriku, sebelum saya lepaskan semua anak panah yang berada dalam kantong ini.
Dan setelah itu akan menggunakan pedang untuk menebas kalian, sampai senjata di tanganku habis semua! Nah, majulah ke sini kalau kalian berani!
Tetapi kalau kalian setuju, saya akan tunjukkan tempat penyimpanan harta bendaku, asal saja kalian membiarkan daku!
Mereka sama tertarik dengan tawaran terakhir itu, dan setuju menerima hartanya sebagai imbalan dirinya, kata mereka:
“Memang, dahulu waktu kamu datang kepada kami, kamu adalah seorang miskin lagi papa. Sekarang hartamu menjadi banyak di tengah-tengah kami hingga melimpah ruah. Lalu kami hendak membawa pergi bersamamu semua harta kekayaan itu?”
Shuhaib menunjukkan tempat disembunyikan hartanya itu, hingga mereka membiarkannya pergi sedang mereka kembali ke Mekkah.
Dan suatu hal yang aneh ialah, bahwa mereka mempercayai ucapah Shuhaib tanpa bimbang atau bersikap waspada, hingga mereka tidak meminta suatu bukti, bahkan tidak meminta agar ia mengucapkan sumpah.
Kenyataan ini menunjukkan tingginya kedudukan Shuhaib di mata mereka, sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya.
Bersambung… [Ln]