ChanelMuslim.com – Bahagia Itu Saat Melihat Anak Didik Istiqomah
Ketemu anak Alumni Jisc yang lagi kuliah di Paris seru, dah kayak ponakan. Anak-anak juga senang, karena ada guide yang bisa nawar kalau kita belanja.
Selain itu, kulihat walau anak-anak sekolah di negeri Barat tapi mereka gak kebarat-baratan, biasa aja. Gak tiba-tiba jadi “lupa” gitu. Mereka tetap menjaga sholat, tetap ikut pengajian pekanan, tetap sibuk cari makanan halal dan gak ikut-ikutan orang bule minum wine.
Baca Juga: Resep Salim Segaf Membina Keluarga Bahagia: Jangan Suka Marah-marah
Bahagia Itu Saat Melihat Anak Didik Istiqomah
Sebutlah nama si Jilly and brothers di Amsterdam, Kemal di London, Ibrahim di UK, Fawzan and Iman di German, Adam di Tebienguen (salah satu universitas terbaik di German, ITB-nya di Indonesia ditolak loh), Baby juga gak lepas jilbabnya, Ichan dan Liha di UK juga tetap sopan dan gak perlu tuh lepas jilbab, bahkan mereka sudah lulus Master dgn baik. Ada pula Bardan alumni SMU Jibbs jadi ketua aktivis mahasiswa Indonesia di Berlin. Juga Fathan ketua alumni SMU Jisc tetap terjaga akhlak ketika dikirim ke Harvard. Iyan angkatan pertama di Jisc yang ke Amerika, semua Alhamdulillah bisa jadi contoh pendidikan yang baik dari sekolah Islam yang baik dengan dukungan orang tua yang baik mampu membuat anak-anak menjadi sosok yang kuat di masyarakat. Bukan sosok yang ikut-ikutan.
Jadi pendapatku sih, salah satu kriteria pendidikan yang baik, ketika aku tidak melihat mereka “berubah,” dilingkungan yang baru. Aku tidak melihat mereka jadi sekuler seperti negara yang sekarang mereka tinggali, tidak melihat mereka jadi “lupa asal,” lupa ibadah.
Kulihat nilai yang tertanam tetap melekat, Alhamdulillah. Sikap dan akhlak mereka juga biasa aja, sederhana aja. Tetap hormat dan cium tangan ketika berjumpa, tetap ingat sholat ketika waktunya tiba, dan yang keren adalah, mereka tahu semua tempat makanan halal, bahkan sampai dipelosok-pelosok negeri. Bahagia itu ketika melihat mereka istiqomah seperti sekarang. Jadi sayang sama anak-anak, karena memang dunia digenggaman bukan dihati. Jadi, gak perlu lupa diri.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersikaplah yang lurus dan tetaplah dalam kebenaran. Dan ketahuilah, bahwasanya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amal perbuatannya”. Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau, wahai Rasûlullâh?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk aku, hanya saja Allâh meliputi diriku dengan rahmat dan karunia-Nya.” (HR. Muslim)