• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 22 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Quran Hadis

Bacalah Dengan Nama Tuhanmu (QS. Al-‘Alaq) Bag. 2

Desember 19, 2021
in Quran Hadis
Bacalah Dengan Nama Tuhanmu (QS. Al-'Alaq) Bag. 2

Foto: Pixabay

96
SHARES
740
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Bacalah Dengan Nama Tuhanmu (QS. Al-‘Alaq), Oleh: Ustadz Dr. H. Syaiful Bahri, M.A

Manusia yang seharusnya dengan memaksimalkan akalnya mampu membaca keagungan dan kebesaran Allah serta ciptaan-Nya ternyata tidak demikian.

“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas” (QS. 96: 06)

Tentu wajar jika Allah menganggapnya sebagai sebuah sikap yang keterlaluan dan melampaui batas. Tak sedikit pun para pendusta yang mengingkari nikmat tersebut merasa bahwa ketiadaannya yang berubah menjadi bentuk sempurna serta menjadi serba bisa adalah sebuah karunia yang agung. Dan bukan sesuatu yang sederhana.

Baca Juga: Bacalah Dengan Nama Tuhanmu (QS. Al-Alaq) Bag. 1

Bacalah Dengan Nama Tuhanmu

Ia melampaui batas dalam segala perilakunya. Dalam bersikap, berkata-kata dan bergaul. Sombong dalam berpakaian, berlebih-lebihan dalam makanan dan kendaraan-nya. Ia cenderung meremehkan dan merendahkan sesamanya. Hal tersebut dipicu oleh kebodohan dan ketidaktahuannya.

“Karena dia melihat dirinya serba cukup” (QS. 96: 07)

Sikap yang diambilnya barangkali bermula dari pola pikirnya yang salah. Ia merasa berkecukupan. Dengan menjadi seorang sarjana atau ilmuwan ternama, kemudian ia memiliki kehidupan yang mapan, rumahnya mewah.

Sikap ”al-istighna” ini hanya bisa dimiliki oleh Allah, karena Dia memang tak memerlukan bantuan dan pertolongan siapapun. Dia yang Maha Kaya, Maha Sempurna dan selalu bisa berbuat apa saja sesuai kehendak-Nya. Dzat dengan sifat-sifat yang serba Maha tersebut memanglah baik untuk merasa cukup dari apa dan siapapun.

Jika manusia dengan segala keterbatasannya kemudian merasa cukup yang mengakibatkannya tinggi hati dan sombong maka hal tersebut membuatnya lupa. Lupa dari mana ia berasal dan ke mana hendak kembali.

Namun, jika ia merasa cukup dan kemudian menjadi qana’ah maka itu sebuah sikap yang terpuji. Tapi dalam ayat ini dipakai al-istighna`, sehingga tidak menyimpan sedikitpun arti qana’ah yang baik tersebut.

“Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu)” (QS. 96: 08)

Dalam ayat ini Allah menggunakan gaya bahasa beralih (uslûb al-iltifât) yaitu dari sebelumnya yang menggunakan kata ganti ketiga (dhamir gha`ib) berubah menjadi mukhatab yang menggunakan kata ganti kedua (kamu).

Hal ini dimaksudkan memberikan kesan lebih dan menggetarkan hati setiap manusia yang tidak mau bersyukur akan kedahsyatan dan keseriusan ancaman Allah. Mereka semua akan kembali kepada Allah melalui pintu keniscayaan bernama kematian lalu dibangkitkan kembali di hari penentuan.

Dan kembali kepada Allah berarti asal dari kejadian manusia juga bermula dari titah Allah. Dikembalikan kepada-Nya berarti pertanggungjawaban dari semua yang dilakukannya ketika di dunia.

Lihatlah orang yang sombong tersebut dan bagaimana ia hidup dengan penuh keangkuhan. ”Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika mengerjakan shalat” (QS. 96: 09-10)

Dituturkan dalam sebuah riwayat bahwa Abu Jahal bermaksud hendak melarang dan menghalang-halangi Nabi Muhammad saw yang sedang shalat dengan berbagai jalan. Tapi usahanya selalu gagal.Bahkan dari sekian usahanya, ia menjumpai sesuatu yang menakutkan berada di sisi Nabi Muhammad saw, sehingga ia lari terbirit-birit ketakutan karenanya.

Padahal jika ia tahu bahwa di antara karunia terbesar Allah adalah dengan mengutus Nabi Muhammad saw, sang manusia terbaik untuk seluruh manusia sebagai rahmat Allah di bumi-Nya. Seharusnya ia bersyukur dan menyukuri nikmat penciptaan, pengajaran dan berbagai nikmat Allah yang tiada pernah bisa terhitung.

Seharusnya ia mengajak kepada kebaikan, ”Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran. Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?” (QS. 96: 11-12)

Alangkah baiknya jika seandainya ia mau berpikir sejenak dan kemudian meniti jalan kebenaran dengan ketakwaan dan mengajak sesamanya untuk mengikuti risalah Nabi Muhamamd saw.

Ia gunakan pengaruh dan hartanya. Posisi dan status sosialnya. Tentu hal tersebut akan jauh lebih baik. Sayangnya, Abu Jahal tidaklah menggunakan kesempatan yang diberikan Allah untuk memperbaiki diri dengan berbagai kebaikan tersebut.

”Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpa-ling?” (QS. 96: 13)

Inilah yang menjadi pilihannya. Ia menhabiskan diri menjadi musuh terdepan bagi dakwah Nabi Muhammad saw dan para pengikutnya. [Ln]

Tags: Bacalah Dengan Nama Tuhanmu (QS. Al-'Alaq) Bag. 2
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Jangan Khawatir Saat Bayi Mengalami Epstein Pearls

Next Post

UII Mantu, Promosi Unik Penerimaan Mahasiswa Baru yang Usung Konsep Pernikahan

Next Post
UII Mantu, Promosi Unik Penerimaan Mahasiswa Baru yang Usung Konsep Pernikahan

UII Mantu, Promosi Unik Penerimaan Mahasiswa Baru yang Usung Konsep Pernikahan

Berbagai Penyebab Sering Lelah dan Cara Mengatasinya

Berbagai Penyebab Sering Lelah dan Cara Mengatasinya

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 23

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 23

  • Keteladanan Ustaz Ahzami dalam Keluarga

    Keteladanan Ustaz Ahzami dalam Keluarga

    142 shares
    Share 57 Tweet 36
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5057 shares
    Share 2023 Tweet 1264
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3128 shares
    Share 1251 Tweet 782
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4548 shares
    Share 1819 Tweet 1137
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1503 shares
    Share 601 Tweet 376
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7533 shares
    Share 3013 Tweet 1883
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5115 shares
    Share 2046 Tweet 1279
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3968 shares
    Share 1587 Tweet 992
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    389 shares
    Share 156 Tweet 97
  • Empat Kebaikan Dunia dan Akhirat

    844 shares
    Share 338 Tweet 211
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga