ChanelMuslim.com – Masterchef (Chapter 1: Aneh)
Jum’at sore pekan ke tiga pada Agustus ini terasa menegangkan. Setiap dua orang dari perwakilan kelompok sudah siap berlari untuk mendapat masakan terbaik.
“May, nanti kamu ambil bagian telur dan minyak, ya!” kata temanku.
Oh, hai! namaku Maya dan hari ini aku berkesempatan menjadi perwakilan kelompokku di lomba masak sekolah bersama partnerku, Elma, untuk berlari mendapatkan bahan terbaik.
‘Semoga berhasil,’ gumamku dalam hati.
Baca Juga: Oreelf Land (Bag.1)
Masterchef (Chapter 1: Aneh)
“1, 2, 3, START!” saat mendengar aba-aba pertanda lomba dimulai.
Serempak semuapun berlari menuju meja yang terisi bahan-bahan itu, termasuk aku. Akupun berlari menuju minyak dan telur yang beruntungnya bersebelahan.
Aku merasa lariku lebih cepat dari biasanya. Tanpa sadar aku telah tergelincir dan pandanganku buram. Sayup-sayup aku mendengar orang yang memanggilku, ingin sekali ku jawab, tapi tubuhku berkata ‘tidak.’
Semuanyapun menjadi gelap.
“Maya… Maya, Maya!” dengan nyeri disekujur tubuhku akupun bangun.
“Akhirnya kamu bangun! Apakah kepalamu nyeri? Hum… tadi kulihat ada memar di tanganmu dan betismu. Apa mau kuobati? Oh iya kamu pasti haus jugakan? Tunggu! Apa kamu lapar?”
‘Tunggu dimana aku sekarang? siapa anak perempuan yang banyak tanya itu? dan mana teman-temanku?!’ batinku berkata.
Yaa bisa dibilang aku terkejut dengan semua situasi ini. Bukankah aku sedang lomba masak-masak? Bagaimana ini?
Bersambung…
Ditulis oleh Ghaisani Hanifah, santri kelas 1 SMA Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc). [Ln]