ChanelMuslim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyebut 102 korban luka akibat letusan Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Selain itu, satu orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan bahwa satu korban meninggal dunia atas nama Poniyem (50), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Pada Sabtu (4//12) di aliran Sungai Besuk Kobokan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, terjadi banjir lahar dingin dan kepulan asap tebal disertai abu pasir akibat material lava awan panas guguran Gunung Semeru yang terbawa guyuran air hujan, dan mengakibatkan banjir lahar dingin melewati DAS (Daerah Aliran Sungai) Besuk Kobokan.
Wawan Hadi menambahkan, berdasarkan data yang diterima, tercatat 45 orang luka-luka dan satu meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo. Sementara itu, sebanyak 57 orang luka di Kecamatan Candipuro dan sebagian besar mengalami luka bakar.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, ini Bahayanya bagi Kesehatan
Lebih dari 102 Korban Luka Akibat Letusan Semeru
Menurutnya, dampak materiil yakni jembatan Gladak Perak jalur utama arah Lumajang – Malang terputus total sehingga warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi atau tidak ada akses jalan lagi menuju Kota Lumajang.
Wawan Hadi mengatakan bahwa saat ini, ribuan warga di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro mengungsi ke masjid dan di kantor desa, serta di sejumlah titik yang dianggap aman.
Ia menjelaskan akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik dan BPBD Lumajang terus bergerak untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak letusan Semeru.
Berdasarkan informasi dari Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur menyebutkan bahwa saat ini status Gunung Semeru tetap pada level II atau waspada.
BPBD Lumajang menggunakan alat berat wheal loader untuk membuka akses jalan menuju ke Dusun Curah Kobokan dan posko bantuan utama ditempatkan di Pendapa Arya Wiraja Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, data jumlah pengungsi sementara di Kecamatan Pronojiwo sebanyak 305 orang, di Kecamatan Candipuro sebanyak 409 orang, dan di Kecamatan Pasirian sebanyak 188 orang.[ind/antara]