ChanelMuslim.com – Tips sederhana melipatgandakan produktivitas ini dibagikan oleh Rendy Ariyanto W., seorang motivator dan juga founder Komunitas Rumah Pintar Aisha.
Saya contohkan seperti ini, tiap hari seorang ibu, sebut saja Bunda menyapu halaman rumah sekaligus jalan depan rumah. Artinya Bunda telah melakukan satu produktivitas.
Nah, sekarang bagaimana caranya dengan aktivitas yang sama tetapi produktivitas bertambah. Kita ingat kembali ya, produktivitas itu adalah sesuatu yang kita lakukan bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat.
Cara dengan menambah value dari aktivitas yang kita lakukan. Kembali ke Bunda yang sedang menyapu halaman dan jalan. Berarti Bunda telah melakukan satu produktivitas, lalu bunda menambah satu produktivitas dengan memulai membaca basmallah sehingga aktivitas yang bunda lakukan bernilai ibadah, jadi 2 produktivitas.
Ditambah lagi misal sambil menyapu Bunda berdzikir/beristighfar/bersholawat. Berarti tambah 3 jadi 5 produktivitas.
Ditambah lagi yang sebelumnya tidak tegur sapa dengan orang yang lalu lalang, Bunda mulai menyapa dan tersenyum, berarti sudah 6 produktivitas.
Lalu misalnya Bunda melihat tanaman tetangga yang mulai kering lalu Bunda berinisiatif menyirami tanaman tersebut tambah lagi menjadi 7 produkivitas.
Lalu Bunda sering melihat kucing lalu lalang di jalanan, Bunda berinisiatif memberi makan kucing itu setiap hari sebagai upaya Bunda untuk sedekah pagi, dengan menaruh makanan kucing di pinggir jalan berarti sudah 8 produktivitas.
Tak lupa Bunda sambil menyapu mendoakan suami dan anak-anak tambah lagi 1 produktivitas menjadi 9. Lalu melihat rumah tetangga atau melihat tetangga yang sedang beraktivitas, doakan yang baik-baik tentunya.
Saat Bunda melihat penjual sayur lewat doakan, seorang pemulung yang mulai beraktivitas memungut sampah doakan dengan doa yang terbaik. Maka sudah 10 produktivitas yang bisa Bunda lakukan.
Baca Juga: Menjaga Produktivitas Bagi yang Masih WFH
Melipatgandakan Produktivitas dengan Cara Sederhana
Dari contoh ini, Bunda telah mampu meningkatkan produktivitas dari yang sebelumnya 1 produktivitas menjadi 10 produktivitas.
Menyapu halaman dan jalan, adalah produktivitas karena selain berpahala membuat orang nyaman melintas halaman rumah kita juga menjadikan badan kita lebih sehat karena berolahraga.
Lalu berdoa, berdzikir juga termasuk produktivitas karena akan berbuah pahala. Senyum dan sapa juga produktivitas lagi karena selain mendapatkan pahala menjalin silaturahmi juga membuat orang bahagia (berpahala juga).
Menyiram tanaman dan memberi makan kucing juga produktivitas yang memberikan kita pahala sebagai sedekah pagi kepada makhluk Allah yang lain.
Lalu mendoakan orang lain juga satu lagi produktivitas karena setiap doa yang kita panjatkan untuk orang lain dengan tulus dan ikhlas tanpa diketahui orang yang kita doakan maka doa itu akan terkabul juga untuk diri kita.
Jadi Bunda bisa melipatgandakan produktivitas yang sebelumnya hanya 1 produktivitas menjadi 10 produktivitas dalam satu aktivitas yang sama.
Contoh lagi misalnya mencuci piring adalah produktivitas, lalu dilipatgandakan produktivitasnya dengan mengawali membaca basmallah, mencuci sambil beristighfar/berdzikir, sambil mendengarkan murotal, sambil bersyukur (air keran yang masih mengalir disyukuri, memiliki piring, gelas, panci, kompor, sendok disyukuri, masih diberi kesehatan sehingga bisa mencuci disyukuri).
Jadi satu aktivitas mencuci piring bisa menghasilkan 4-5 produktivitas.
Contoh yang lain Ayah terjebak macet saat pergi ke kantor. Ayah bisa menambah produktivitas dengan sepanjang jalan berdzikir, beristighfar, bersholawat, mendoakan orang lain dengan doa yang baik (siapapun itu baik keluarga yang di rumah, orang tua, sahabat atau orang di sekitar kita yang tidak kenal), mendengarkan ceramah, mensyukuri masih diberi kesehatan sehingga mampu berangkat kerja, memiliki mobil sehingga tidak kepanasan dsb.
Jika kita lakukan, artinya kita bisa mengubah sebuah kondisi yang menurut kita tidak akan bisa produktif menjadi produktif.
Menyibukkan pada hal-hal yang positif akan menjauhkan kita pada perbuatan yang tidak berguna saat terjebak macet.
Allah sendiri melarang hamba-hamba-Nya untuk berkata dan melakukan perbuatan yang sia-sia/tidak berguna misalnya mengumpat, marah-marah, melamun, kesal saat melihat kemancetan yang mengular dan sebagainya.
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al-Mu’minun: 3).
Jadi, dalam menjalani hidup ini jangan sekali-kali berpikir hidup hanya untuk mengisi waktu atau menghabiskan waktu misalnya dengan bermain games, menonton drakor dan lainnya tetapi hidup harus diisi dengan produktivitas yang tinggi.[ind]