ChanelMuslim.com – Sahabat Muslim, jangan sampai kita menjadi pencuri dalam shalat. Rasulullah telah menjelaskan hal ini dalam sabdanya.
Oleh sebab itu, ketika kita melaksanakan shalat, sudah seharusnya kita sebisa mungkin khusyuk serta menyempurnakan gerakannya.
Baca Juga: Salah Bacaan Shalat
Jangan Sampai Kita jadi Pencuri dalam Shalat
Janganlah tergesa-gesa dalam shalat agar gerakan kita tidak salah.
Dikutip dari lamanAlfahmu.id, website resmi Ustaz Farid Nu’man Hasan, dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ أَسْوَأَ النَّاسِ سَرِقَةً، الَّذِي يَسْرِقُ صَلَاتَهُ “، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُهَا؟ قَالَ:لَا يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلَا سُجُودَهَا “
Sesungguhnya, sejelek jeleknya pencuri adalah manusia yang mencuri dalam shalatnya.” Manusia bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencuri dalam shalatnya?”
Beliau bersabda: “Seseorang yang tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya.” Musnad Ahmad No. 11532. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan: sanadnya hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 11532.
Baca Juga: Nggak Shalat tapi Akhlaknya Baik
Al Hafizh Ibnu Hajar ‘Asqalani Rahimahullah mengatakan:
وَقَدْ صَرَّحَ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بِأَنَّ صَلَاةَ مَنْ لَا يُقِيمُ صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ غَيْرُ مُجْزِئَةٍ، كَمَا أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالتِّرْمِذِيُّ، وَصَحَّحَهُ النَّسَائِيّ وَابْنُ مَاجَهْ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ بِلَفْظِ: «لَا تُجْزِئُ صَلَاةُ الرَّجُلِ حَتَّى يُقِيمَ ظَهْرَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ» وَنَحْوِهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ شَيْبَانُ عِنْدَ أَحْمَدَ وَابْنِ مَاجَهْ، وَقَدْ تَقَدَّمَا فِي بَابِ أَنَّ الِانْتِصَابَ بَعْدَ الرُّكُوعِ فَرْضٌ. وَالْأَحَادِيثُ فِي هَذَا الْبَابِ كَثِيرَةٌ وَكُلُّهَا تَرُدُّ عَلَى مَنْ لَمْ يُوجِبْ الطُّمَأْنِينَةَ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ وَالِاعْتِدَالِ مِنْهُمَا
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan bahwa shalat yang tidak lurus tulang punggungnya saat ruku dan sujud tidaklah mencukupi.
Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Daud, At Tirmidzi, dan dishahihkan oleh An Nasa’i dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas’ud, dengan lafazh: “Tidak sah shalat seseorang sampai dia meluruskan tulang punggungnya saat ruku dan sujud.”
Dan yang semisal ini juga dari Ali bin Syaiban, yang disebutkan Ahmad dan Ibnu Majah. Hal ini sudah dibahas dalam Bab Al Intishaab ba’dar ruku’ fardhun (Bab Wajibnya Berdiri Tegak Setelah Ruku’).
Hadits-hadits dalam bab ini banyak, semuanya mengoreksi orang-orang yang tidak tuma’ninah dan tegak dalam ruku dan sujud.
Lihat Fathul Bari, 2/311.
Sahabat Muslim, mari kita shalat dengan tenang dan meresapi setiap bacaan agar setelah shalat, kita bisa mendapatkan kedamaian hati. [Cms]